Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Sempat "Nge-prank", Ginting Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia di Final Piala Thomas

17 Oktober 2021   20:16 Diperbarui: 17 Oktober 2021   20:22 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthony Ginting meraih poin kemenangan pertama Indonesia atas China di final Piala Thomas 2020/Foto: Twitter/badmintonindonesia 

Ginting unggul jauh dalam perolehan poin. Dia bahkan sempat unggul 18-11. Lu Guangzhu sempat mendekat ketika skor 20-16. Namun, sebuah pukulan keras Lu Guangzhu hingga shuttlecock keluar lapangan, menamatkan pertandingan.

Lu Guangzhu sempat meminta challenge. Mengecek benar tidaknya shuttlecock keluar lewat teknologi hawk eye. Namun, memang keluar. Ginting pun menang 21-16. Indonesia pun unggul 1-0.

Kemenangan Ginting menjadi pembuka jalan Indonesia

Seharusnya, Ginting berhadapan dengan Shi Yuqi. Namun, tunggal pertama China ini mengalami cedera saat menghadapi Kento Momota (Jepang) di semifinal kemarin.

Karenanya, China lantas memainkan Lu Guangzhu yang kemarin tidak ikut bermain saat mengalahkan Jepang 3-1 di semifinal.

Kemenangan Ginting atas Lu Guangzhu bisa bernilai krusial bagi Indonesia dalam upaya memenangi final dan meraih Piala Thomas.

Sebab, sebagai pemain pertama, kemenangan Ginting tentu akan memotivasi pemain lainnya. Itu terjadi ketika Indonesia mengalahkan Malaysia 3-0 di babak perempat final.

Kemenangan Ginting atas Lee Zii Jia membuat pemain-pemain Indonesia percaya diri. Indonesia pun menang nyaman 3-0 sekaligus melakukan revans kekalahan di Piala Sudirman.

Setelah Ginting, game kedua memainkan ganda putra. Indonesia memainkan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Ganda ranking 7 dunia ini menghadapi He Jiting/Zhou Haodong.

Sementara game ketiga, Jonatan Christie akan menghadapi pemain 21 tahun, Li Shifeng.

Andai Indonesia tidak langsung menang 3-0, maka laga akan berlanjut ke game keempat. Indonesia memainkan pasangan kejutan, Kevin Sanjaya dan Daniel Marthin. Mereka akan menghadapi Liu Cheng/Wang Yilu.

Memainkan Kevin dan Daniel ini merupakan strategi kejutan Indonesia di final seperti saya ulas di tulisan ini https://www.kompasiana.com/hadi.santoso/616bf98c06310e3584039412/menguak-alasan-indonesia-turunkan-line-up-kejutan-di-final-piala-thomas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun