Dua menit kemudian, Messi nyaris mencetak gol. Tendangan Messi menghantam mistar sebelah kanan gawang Club Brugge. Skor 1-1 bertahan hingga akhir babak pertama.
Di babak kedua, PSG harus kehilangan Mbappe yang mengalami cedera di menit ke-51. Dia ditarik keluar dan digantikan penyerang asa Argentina, Mauro Icardi.
Dengan memasukkan Icardi, Pochettino yang juga orang Argentina, mungkin berharap ada ulangan dua gol darinya seperti dua musim lalu. Namun, Icardi tidak berdampak besar.
Messi juga tampak kesulitan bermain seperti saat dirinya berkostum Barcelona. Beberapa kali dia mencoba men-dribble bola melewat bek-bek Club Brugge, tapi lebih sering gagal.
Hanya satu momen di menit ke-70, ketika Messi mencoba melewati kepungan tiga bek Club Brugge lantas melepas shoot tapi bola bisa diamankan kiper Brugge.
Di menit ke-72, Messi bahkan dikartu kuning akibat pelanggaran tidak perlu di tengah lapangan dalam situasi tidak membahayakan gawang PSG. Boleh jadi, itu bentuk rasa frustrasinya karena tidak bisa bermain sesuai levelnya selama ini.
Media Inggris, BBC membuat judul berita "Lionel Messi kept quiet onfirst start" untuk menggambarkan debut minimalis Messi di Liga Champions bersama PSG itu.
Kolaborasi Messi dengan Neymar yang dibayangkan bakal dahsyat seperti saat mereka bermain bersama di Barcelona dulu, ternyata tidak nampak. Neymar malah seperti menghilang sepanjang pertandingan. Tidak ada aksi-aksi ajaibnya seperti musim lalu.
Dan memang, PSG bermain biasa saja di pertandingan itu. Bahkan, mereka lebih banyak tertekan. Keylor Navas sibuk mengamankan gawangnya.
Faktanya, Club Brugge unggul dalam shots (16 kali) dengan 7 di antaranya on target. Bandingkan dengan PSG yang hanya punya 9 shots dengan empat di antaranya on target.
Berikutnya, PSG menghadapi Manchester City