Sebenarnya, kawan tersebut bukan di-PHK yang membuatnya tidak lagi punya pekerjaan. Dia tetap dipekerjakan. Hanya statusnya berubah. Dari pegawai tetap jadi pegawai kontrakan. Perubahan itu juga berdampak pada besaran gaji yang dia terima.
Karena situasi pandemi, dia lebih banyak menuntaskan pekerjaannya dari rumah. Work from home.
Ketika saya mampir ke rumahnya beberapa waktu lalu, dia tengah asyik menyirami beberapa tanaman koleksinya. Ada lebih dari 20 tanaman. Beberapa di antaranya tanaman yang lagi hits. Saya tahu harganya tidak murah.
Hebatnya, dia ternyata hafal dan bisa menyebut semua varian nama tanaman itu. Saya yang kala itu awam soal tanaman, sampai terpukau. Wow.
Di rumahnya, dia punya beberapa jenis Aglaonema alias Sri Rejeki dengan daun berbagai warna. Ada pula Keladi Red Star. Hingga Monstera yang disebut-sebut sebagai primadona tanaman hias karena bentuk daunnya yang unik.
"Karena sekarang lebih banyak di rumah, kesibukan barunya ya ini mas. Merawat tanaman. Lumayan bisa menghilangkan stres," ujarnya.
Setahu saya, sebelumnya, dia tidak punya riwayat menyukai tanaman. Seperti kebanyakan bapak-bapak, dia lebih senang memelihara burung. Bahkan, pernah mengikuti kontes burung berkicau.
Burung peliharaannya memang masih ada. Tapi tidak sebanyak dulu. Hanya ada dua ekor. Burung lovebird. Menurutnya, beberapa burung di rumahnya, diberikan ke petugas kebersihan di perumahannya.
"Kalau banyak, ribet ngurusnya mas. Kalau tanaman lebih gampang. Rasaya fresh kalau sudah nyiram tanaman dan melihat daunnya yang beraneka bentuk dan warna," sambung dia.
Ya, bagi kawan yang merasakan besarnya dampak pandemi, daripada stres, berkebun bisa menjadi aktivitas pelupa penat. Melihat daun hijau dan beraneka warna, tanaman yang bertumbuh, lantas menyiraminya, bisa sejenak menghilangkan beban pikiran imbas pekerjaan. Tidak percaya? Silahkan dicoba.
Hobi menyehatkan di masa pandemi
