Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Menyoal Ramai Rumor Marcus/Kevin Bakal Dipisah

25 Agustus 2021   08:19 Diperbarui: 25 Agustus 2021   12:59 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon saat tampil di Olimpiade 2020. Rumor yang beredar, mereka bakal dipisah seiring kegagalan didi Olimpiade | Foto: AP

Mereka percaya Marcus dan Kevin masih bisa meng-upgrade skill kemampuan dan mental tanding mereka di lapangan.

Bahwa, bila mereka mengalami kekalahan, perombakan bukanlah solusi. Bukan partner mainnya yang diganti, tetapi strategi dan pola main yang harus di-upgrade. Toh, dipisah juga tidak lantas menjadi solusi.

Mereka juga percaya, pelatih ganda putra, Herry Imam Pierngadi sudah punya jurus untuk bisa mengoptimalkan potensi Marcus dan Kevin yang mungkin belum keluar.

Pendek kata, tidak seharusnya menilai penampilan Marcus dan Kevin menurun karena hasil di Olimpiade tersebut. Seolah melupakan hasil-hasil gemilang yang telah mereka raih sebelumnya.

Apalagi, terlepas dari yang terjadi di Olimpiade, Marcus dan Kevin masih menempati peringkat 1 dunia. Mereka masih menjadi salah satu ganda putra yang terbaik di dunia.

Sementara mereka yang sepakat dengan komentar Frost itu menilai permainan Marcus dan Kevin sudah terbaca oleh lawan. Bahkan, ada warganet yang menyebut masa mereka sudah berakhir.

Poin yang menjadi perbincangan alasan Minnions lebih baik dipisah adalah faktor usia Gideon yang kini sudah 30 tahun. 

Mereka menilai Kevin (25 tahun) perlu dicoba dipasangkan dengan pemain yang usaianya sepantaran dengannya. Sementara Gideon bisa diplot bermain di ganda campuran.

Warganet menilai, bagaimanapun, usia yang semakin bertambah, akan berpengaruh pada penampilan atlet. Mungkin pergerakan tidak lagi selincah dulu. Atau kekuatan pukulan smash sudah tidak setajam dan sekeras dulu.

Sementara, lawan-lawan mereka justru memperlihatkan peningkatan permainan. Tahun lalu, pasangan Jepang, Hiroyuki Endo dan Yuta Watanabe dianggap sebagai musuh paling berat bagi Marcus/Kevin. Asumsi itu juga diprediksi terjadi di Olimpiade 2020.

Namun, yang terjadi, pasangan Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-lin justru memperlihatkan penampilan luar biasa hingga bisa meraih medali emas Olimpiade 2020. Mereka mengingatkan kita pada permainan cepat Marcus/Kevin pada 2017-2018 silam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun