Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bendera Lusuh dan Mereka yang Terdampak Pandemi

18 Agustus 2021   08:18 Diperbarui: 18 Agustus 2021   08:19 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi bendera Merah Putih berkibar.(KOMPAS.com/WAHYU ADITYO P


"Ayah, kapan bendera di depan rumah kita dipasang?".

Pertanyaan itu berulang kali didengungkan Gaizan setiap bertemu muka dengan ayahnya.

Sejak bulan Juli berganti hingga sepuluh hari menjelang 17 Agustus, ia tak bosan menanyakan itu. Persis ketika ia merengek meminta dibelikan es krim ketika ada penjual es krim melintas di depan rumah.

Bocah berusia 8 tahun itu mungkin merasa risih. Sebab, hampir semua rumah teman-temannya di depan dan kanan kiri rumahnya sudah memasang bendera merah putih. Hanya rumahnya dan satu dua tetangga saja yang belum.

Malah, ia seringkali bercerita kepada ayahnya perihal bendera yang dipasang di rumah Pak Iwan. Katanya, benderanya paling besar dibanding bendera di rumah tetangga lainnya.

"Warna merah dan putihnya juga masih kinclong Yah. Masih baru," ujar Gaizan.

Ayahnya yang tengah sibuk menulis di laptop, hanya menjawab singkat ocehan anak bungsunya itu.

"Iya Leh, abis ini kita pasang ya benderanya," ujarnya.

Bukannya tenang, jawaban ayahnya itu malah bikin Gaizan semakin agresif bertanya. Sebab, sudah beberapa kali ayahnya bilang begitu, tapi benderanya tidak kunjung dipasang.

Ayahnya bukannya lupa rutinitas memasang bendera di bulan Agustus. Pria yang baru berusia 40 tahun itu belum pikun. Rutinitas kerja menulis yang membuatnya banyak membaca, mengasah ingatannya. Tidak gampang lupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun