Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

4 Alasan Tradisi Emas Bulu Tangkis Indonesia di Olimpiade Bisa Berlanjut

22 Juli 2021   12:54 Diperbarui: 22 Juli 2021   15:46 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya (kanan) dan Marcus Gideon, jadi unggulan 1 di Olimpiade 2020| Sumber: Badmintonphoto/Yohan Nonotte

Sejak dipertandingkan di Olimpiade 1992 (kecuali edisi 2012), bulu tangkis selalu bisa menyumbangkan medali emas di Olimpiade. Dimulai dari Susy Susanti, hingga pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Olimpiade 2016 Rio de Janiero, Brasil.

Masyarakat Indonesia, termasuk saya, berharap agar pejuang bulu tangkis Indonesia di Olimpiade 2020 bisa melanjutkan tradisi itu. Sembari berharap cabor lainnya juga bisa meraih medali.

Lalu, bagaimana peluang tradisi emas dari bulu tangkis itu di Olimpiade 2020?

Bisakah berlanjut? Seharusnya bisa.

Sebab, kontingen bulu tangkis Indonesia memenuhi sejumlah syarat untuk bisa meraih medali emas di Tokyo nanti. Apa saja?

Indonesia berangkat dengan membawa 11 atlet

Indonesia mengirimkan 11 pebulu tangkis yang akan tampil di lima nomor yang dipertandingkan. Bulu tangkis menjadi cabor yang paling banyak wakilnya dibandingkan 7 cabor lainnya.

Jumlah 11 atlet itu bahkan lebih banyak dibandingkan di Olimpiade 2016 silam. Kala itu, Indonesia mengirimkan 10 atlet dengan hasil pencapaian satu medali emas.

Ke-11 pejuang bulu tangkis Indonesia di Olimpiade 2020 itu yakni Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie di tunggal putra. Gregoria Mariska Tunjung di tunggal putri.

Di nomor ganda putra ada Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon serta Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan. Lalu Greysia Polii dan Apriani Rahayu di ganda putri. Serta pasangan Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti di ganda campuran. 

Dalam hal jumlah atlet badminton yang tampil di Olimpiade 2020, Indonesia hanya kalah dari Jepang (13 atlet) dan China (14 atlet).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun