Tim bulutangkis Indonesia menjalani training camp di Prefektur Kumamoto selama 10 hari. Lantas, kembali ke Tokyo untuk masuk ke perkampungan atlet dan bersiap tampil di Olimpiade.
Dari gambaran tersebut, bisa dibayangkan bagaimana beratnya perjuangan atlet-atlet bulutangkis Indonesia untuk bisa tampil di Olimpiade.
Sekadar untuk bisa tampil berlatih di lapangan, mereka harus menjalani serangkaian prokes super ketat yang tentu saja itu menguji kesabaran mereka.
Tetapi memang, pandemi telah membuat gelaran olahraga menjadi berbeda. Tidak lag sama. Event olahraga kini menjadi lebih ketat. Utamanya bagi para atletnya. Terlebih dengan situasi yang terjadi di Tokyo.
Toh, seketat apapun, yang penting pemain-pemain tetap sehat dan selamat. Sebab, kesehatan itu kini yang utama. Sehat dulu baru berpikir mengejar prestasi di lapangan.
Sebab, bila pemain dinyatatakan tidak sehat semisal terpapar Covid-19, tentu mereka tidak akan bisa tampil di Olimpiade. Seperti yang dialami pebulutangkis Surinema itu.
Semoga pebulutangkis-pebulutangis Indonesia selalu dalam kondisi sehat bugar dan tampil maksimal di Olimpiade demi menjaga tradisi meraih medali emas. Salam sehat.
Referensi :
 https://badmintonindonesia.org/app/information/newsDetail.aspx?/9553.