Ronaldo mencetak 5 gol di Euro 2020. Semuanya dia cetak di fase grup. Yakni dua gol ke gawang Hungaria dan Prancis serta satu gol ke gawang Jerman.
Jumlah gol Ronaldo sama dengan striker Rep.Ceko, Patrik Schick. Namun, Ronaldo lebih unggul karena dia memmbuat satu assist yang juga dihitung. Plus, menit bermainnya lebih sedikit (360 menit) berbanding 404 menit bermain Schick.
Ya, perdebatan paling mencuat adalah posisi penyerang tengah. Terpilihnya Lukaku jelas menjadi perdebatan.
Lukaku menjadi satu-satu pemain bukan dari tim semifinalis yang masuk dalam "Team of the Tournament" itu. Meski, penyerang berbadan gempal ini memang bermain bagus. Dia membuat 4 gol.
Pertimbangan tim Teknis UEFA mungkin karena timnya Lukaku (Belgia) menyingkirkan timnya Ronaldo (Portugal) di babak 16 besar. Artinya, secara head to head, Lukaku unggul dari Ronaldo.
Meski, asumsi itu bisa dibantah. Kenapa bukan striker Inggris, Harry Kane yang dipilih? Bukankah Kane membawa Inggris ke final dan juga mencetak 4 gol.
Ah, itu ranahnya tim Teknis UEFA untuk menjawab.
Bahkan, perdebatan bakal semakin panjang bila menyebut nama lain seperti Hojbjerg atau Spinazzola. Tentu ada yang bakal menggungat. Kenapa kok mereka, kenapa bukan nama lainnya. Meski, penggugatan itu mungkin subyektif.
Mereka layak masuk tim terbaik
Namun, apapun perdebatan yang muncul, 11 pemain itu rasanya layak masuk dalam Tim Turnamen EURO 2020. Ada alasan kuat bila mereka yang terpilih. Mereka yang terbaik.
Ambil contoh Gianluigi Donnarumma. Mereka yang fan Inggris mungkin akan menunjuk Jordan Pickford sebagai kiper terbaik. Acuannya, Inggris menjadi tim yang gawangnya kemasukan gol paling sedikit di Euro 2020.