Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Italia Juara Eropa karena "Bantuan" Pandemi Covid-19

13 Juli 2021   22:23 Diperbarui: 14 Juli 2021   08:14 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain-pemain Timnas Italia melakukan pawai juara di Kota Roma, Selasa (13/7). Italia juara Piala Eropa 2020 setelah mengalahkan Inggris di final/Foto: www.outlookindia.com/Roberto Monaldo/AP

Sebenarnya, apa rahasia penampilan stabil Timnas Italia di Euro 2020?

Menjawab pertanyaan ini, saya teringat dengan tulisan jurnalis Susy Campanale yang menulis analisis menarik di kolom editorial Football Italia beberapa waktu lalu.

Menurut Susy Campanale, salah satu alasan penampilan apik Italia di Piala Eropa 2020 adalah penundaan Euro karena pandemi Covid-19 yang mewabah di Eropa pada tahun lalu.

Kita tahu, Piala Eropa seharusnya digelar pada tahun 2020 lalu. Namun, akibat wabah Covid-19 yang melanda negara-negara di Eropa, turnamen empat tahunan itupun ditunda. Dimundurkan satu tahun.

Piala Eropa 2020 digelar di tahun 2021. Di banyak negara Eropa. Dengan beberapa aturan baru. Serta, embel-embel tahun 2020 di belakang Euro itu tidak berubah.

Lalu, apa kaitannya antara penundaaan Piala Eropa akibat pandemi dengan penampilan apik Italia?

Penundaan Euro selama 12 bulan memang tidak secara langsung memberikan keuntungan bagi Italia saja. Namun, itu menjadi periode yang membuat pemain-pemain Italia, utamanya mereka yang berusia muda, jadi lebih terasah.

Penundaan Piala Eropa telah memberikan mereka pengalaman dan waktu bermain bersama di level klub sehingga membuat pemain-pemain muda Italia lebih matang.

Terlebih, Mancini memang memanggil cukup banyak pemain muda.

Ketika ditunjuk melatih Italia pada 14 Mei 2018, situasi di Timnas Italia hancur parah usai gagal lolos ke Piala Dunia 2018. Italia bahkan sempat berada di peringkat 20 FIFA. Itu posisi terburuk Italia.

Mancini lantas membangun kembali Tim Italia. Ketika nama-nama tenar seperti Gianluigi Buffon, Andrea Barzagli, Daniele De Rossi memutuskan pensiun dari timnas, Mancini memanggil banyak pemain baru yang usianya masih di bawah 25 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun