Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Italia Juara karena Lebih Siap Hadapi Adu Penalti

12 Juli 2021   07:31 Diperbarui: 12 Juli 2021   09:31 1756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lorenzo Insigne dkk merayakan gelar juara Euro 2020. Italia tampil sebagai juara Piala Eropa usai mengalahkan Inggris lewat adu penalti 3-2 (1-1) di Stadion Wembley, Senin (12/7) | Foto: Reuters

Harapan warga Inggris untuk melihat Timnas mereka meraih trofi Piala Eropa di rumah sendiri gagal terwujud.

Inggris, sang ibu sepak bola, belum bisa memeluk 'anaknya' yang berpuluh-puluh tahun mengembara. Trofi rupanya enggan pulang ke rumah seperti jargon "It's coming home" yang seringkali diteriakkan fan Inggris.

Piala Eropa ternyata lebih memilih mendarat di Roma, ibu kota Italia. Trofi Henri Delaunay kembali ke pelukan Italia setelah berkelana selama 53 tahun.

Itu setelah Italia mengalahkan Inggris lewat drama adu penalti di final Piala Eropa 2020, Senin (12/7) pagi tadi. Italia menang adu penalti 3-2 karena terlihat lebih siap dibandingkan Inggris.

Adu penalti menjadi penentu juara setelah kedua tim bermain sama kuat 1-1 di waktu normal 2x45 menit hingga babak perpanjangan waktu 2x15 menit.

Inggris yang tampil di depan ribuan suporternya plus para pesohor seperti Pangeran William dan istrinya, Kate Middleton, juga mantan kapten Inggris, David Beckham, langsung panas di awal pertandingan.

The Three Lions--julukan Inggris unggul cepat di menit ke-2 lewat sontekan Luke Shaw. Italia baru bisa menyamakan skor di babak kedua. Bermula dari sepak pojok, Leonardo Bonucci menjebol gawang Inggris di menit ke-67.

Tidak ada gol setelah itu. Meski Inggris memasukkan beberapa pemain yang punya insting gol tinggi, seperti Jack Grealish juga Marcus Rashford dan Jadon Sancho di babak extra time.

Sementara Italia tak bisa berbuat banyak di babak perpanjangan waktu setelah pemain terbaik mereka di final ini, Federico Chiesa mengalami cedera, dia ditarik keluar di menit ke-86.

Sebelumnya, Chiesa menjadi pemain Italia yang paling rajin mengancam gawang Inggris. Pemain berusia 23 tahun ini paling berani membongkar tembok pertahanan Inggris. Sejak dia keluar, Italia terlihat tumpul.

Saat adu penalti Inggris sebenarnya diuntungkan, ternyata...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun