Harry Kane mengawali turnamen dengan hanya 'berlari-lari' saja di lapangan. Di tiga pertandingan fase grup, Kane yang selalu diplot sebagai pemain inti, tidak bisa mencetak gol.
Padahal, dia diharapkan menjadi mesin gol bagi Inggris. Sebab, penyerang berusia 27 tahun ini tampil di Euro setelah menjadi top skor Liga Inggris dengan 23 gol.
Toh, Kane belum terlambat. Dia hanya memilih waktu yang tepat untuk mengganas. Kane rupanya lebih senang mencetak gol di babak gugur ketimbang di fase grup. Faktanya demikian.
Dia mencetak gol kedua ke gawang Jerman di babak 16 besar yang memastikan Inggris lolos ke perempat final.
Dini hari tadi, Kane mencetak gol cepat yang membuat Inggris mengawali laga dengan nyaman. Lantas, mencetak gol keduanya di menit ke-50. Dia pun diganjar sebagai star of the match. Pemain terbaik di pertandingan itu.
Dua gol itu membuat Kane kini mengoleksi 8 gol di turnamen besar. Dia hanya berjarak satu gol dengan Alan Shearer (9 gol) dan Gary Lineker (10 gol) sebagai pemain Inggris yang paling subur di major tournament.
Dengan keganasan Kane, bukan tidak mungkin dia bisa melampaui Shearer dan Lineker. Dan keganasan Kane itu bakal menjadi bekal utama bagi Inggris bila ingin juara Piala Eropa untuk kali pertama.
Inggris punya beberapa pemain yang bisa mencetak gol
Kemenangan atas Ukraina juga menunjukkan bila Inggris tidak hanya mengandalkan Harry Kane untuk mencetak gol. Dua gol Inggris lainnya ke gawang Ukraina dicetak oleh Harry Maguire di menit ke-46 dan Jordan Henderson di menit ke-63.
Kini, Inggris punya empat pemain yang masuk dalam daftar pencetak gol. Selain Kane, Maguire, dan Henderson, ada Raheem Sterling yang mencetak dua gol di fase grup. Stelring juga mencetak gol pertama Inggris ke gawang Jerman.
Fakta itu jelas menjadi nilai plus bagi Inggris. Bahwa, mereka tidak hanya bergantung pada satu pemain untuk mencetak gol. Selain penyerang dan winger, seorang gelandang bahkan bek tengah pun bisa bikin gol.