Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hati-hati Mengontrakkan Rumah agar Tidak Berujung Nestapa

9 Juni 2021   10:43 Diperbarui: 10 Juni 2021   22:41 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengontrakkan rumah tentu berharap untung, bukan sebaliknya. Ada beberapa tips agar kita tidak menyesal ketika mengontrakkan rumah kepada orang lain/Foto: ydsf.org


Memiliki rumah menganggur yang bisa dikontrakkan/disewakan tentu menyenangkan. Sebulan sekali atau setahun sekali, kita akan mendapatkan pemasukan tambahan.

Akan ada passive income. Lumayan, bisa ditabung sehingga duit mengontrakkan rumah bakal tetap utuh. Bisa dipergunakan untuk konsumsi bulanan. Atau juga untuk kebutuhan biaya sekolah anak.

Namun, jangan hanya karena tergiur mendapatkan duit, lantas membuat Anda tidak berpikir panjang. Anda lantas tidak merasa perlu tahu siapa yang mengontrak.

Selain demi mendapatkan pemasukan tambahan, umumnya orang mengontrakkan rumah juga karena berpikiran supaya rumahnya ada yang merawat. Daripada rumah tidak dihuni. Jadinya, lantas berpikir "yang penting ada yang menempati".

Padahal, mengontrakkan rumah kepada orang lain tanpa berpikir panjang, akibatnya bisa runyam. Dampaknya bisa bikin nestapa. Sebab, bukannya terawat, malah rumah bisa rusak parah.

Bila tidak cermat, mengontrakkan rumah, bukannya mendapat untung, malah buntung karena harus mengelurkan duit untuk renovasi rumah.

Belajar dari pengalaman buruk tetangga

Situasi simalakama mengontrakkan rumah yang inginnya untung tapi malah buntung itulah yang dialami oleh tetangga saya.

Akhir pekan kemarin, dia bercerita banyak kepada saya setelah rumahnya yang dikontrakkan dalam dua tahun terakhir, ternyata kondisinya rusak lumayan parah.

Selama rumah di sebuah perumahan di Sidoarjo itu dikontrakkan, dia memang tinggal di Surabaya. Sangat jarang menengok rumahnya. Malah hampir tidak pernah.

Palingan ke sini bila kebetulan singgah karena ada acara di Sidoarjo. Sekadar menengok rumahnya dari depan. Tidak sampai masuk ke rumahnya. Sebab, pintu pagar rumahnya tertutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun