Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Paulo Coelho, Alexander-Arnold, dan Pelajaran Berdamai dengan Nasib

7 Juni 2021   07:57 Diperbarui: 7 Juni 2021   08:04 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trent Alexander-Arnold merelakan mimpinya tampil di Euro 2020 kandas. Dia mengalami cedera saat Inggris menghadapi Austria di laga uji coba/Foto: Football 365

Novelis terkenal asal Brasil, Paulo Coelho, punya pandangan menarik perihal takdir dan nasib. Tentang nasib, dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena itu bukan urusannya dan sudah ada "Yang Mengatur". Tetapi tidak dengan takdir.

Kata Coelho (73 tahun): "Aku bisa mengendalikan takdirku, tapi bukan nasibku. Takdir berarti ada peluang untuk berbelok ke kanan atau ke kiri, tapi nasib adalah jalan satu arah".

Perihal takdir dan nasib seperti yang dikatakan Coelho ini, pemain muda Inggris, Tren Alexander-Arnold (TAA) merasakan keduanya.

Demi bisa tampil di Euro 2020 yang akan dimainkan Juni-Juli 2021 ini, dia telah berupaya 'menyapa' takdirnya. Dia ingin memastikan, takdir memang menginginkan dirinya hadir di Euro 2020. Namun, apa daya, nasib berkata lain.

Ya, Trent (22 tahun), salah satu pemain muda Inggris yang paling jeli dalam melepas umpan crossing kepada para penyerang, telah mencoba 'membelokkan' takdirnya.

Sekira Februari lalu, beberapa bulan sebelum Pelatih Inggris, Gareth Southgate, menentukan 26 nama yang akan dibawanya tampil di Euro 2020, ada banyak suara nyinyir tentang anak muda kelahiran Liverpool ini.

Penampilannya disebut menurun. Tidak seperti musim lalu. Data tidak berbohong, sebagai pemain berposisi right-back, jumlah assistnya menurun dibanding musim lalu.

Rupanya, performa buruk Liverpool di musim ini, membuat Trent juga sulit mengeluarkan permainan terbaiknya.

Memasuki April, sorotan terhadap Trent semakin kencang. Beberapa media mengabarkan bahwa dirinya kemungkinan besar tidak akan dipanggil Southgate. Dia tidak masuk tim.

Para pundit yang kerjanya berkomentar dan menyampaikan analisis, juga menyebut Trent sepertinya kalah bersaing dengan beberapa nama yang bermain di posisi sepertinya.

Seperti pemain muda asal Chelsea, Reece James (21 tahun). Serta dua pemain senior, Kyle Walker (31 tahun) asal Manchester City dan Kieran Trippier (30 tahun) yang main di Atletico Madrid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun