Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

BWF Hall of Fame, Zhang Ning, dan Kenangan Rivalitasnya dengan Mia Audina

4 Juni 2021   06:13 Diperbarui: 4 Juni 2021   06:15 1489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kenangan saat Zhang Ning (tengah) meraih medali emas Olimpiade 2004 usai mengalahkan Mia Audina (kiri) di final/Foto: Stuart Franklin/Getty Images


KAMIS petang (3/6) kemarin, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) mengumumkan tiga nama pebulutangkis yang masuk dalam BWF Hall of Fame. Tiga nama legenda. Semuanya berasal dari Tiongkok.

Tiga nama itu yakni mantan tunggal putri terkuat di masanya, Zhang Ning dan pasangan ganda putra, Fu Haifeng/Cai Yun. Ketiganya merupakan peraih medali emas Olimpiade.

Ketiga nama tenar di bulutangkis ini secara resmi akan diinduksi sebagai BWF Hall of Fame 2021 melalui seremoni dan media event virtual yang digelar BWF pada tanggal 16 Juni mendatang.

Dikutip dari laman resmi BWF, Presiden BWF, Poul-Erik Hoyer Larsen menyebut Zhang Ning, Cai Yun, dan Fu Hai Feng merupakan figur ikonik bulutangkis dalam beberapa tahun terakhir. Dia menyebut ketiganya layak menerima penghargaan tersebut.

"Mereka telah bermain di level tertinggi dan meraih gelar juara. Paling penting, standar yang mereka buat selalu menjadi tantangan bagi generasi pemain muda untuk mengikuti jejak mereka," ujar Poul-Erik.

Zhang Ning, "the one and only" peraih 2 medali emas Olimpiade beruntun

Membahas ketiga pemain tersebut, saya cenderung tertarik dengan Zhang Ning. Saya merasa punya 'ikatan emosional' karena di masa lalu pernah menyaksikan pemain ini belum terlalu terkenal. Lantas, tahu-tahu menjadi pemain terbaik dunia.

Sejarah mencatat, Zhang Nin yang kini berusia 46 tahun, merupakan pebulu tangkis tunggal putri pertama yang mampu meraih medali emas Olimpiade secara beruntun.

Hingga kini, setelah hampir 13 tahun berlalu sejak dirinya 'gantung raket', dia masih menjadi satu-satunya tunggal putri yang mampu mempertahankan medali emas di Olimpiade.

Zhang Ning merupakan bagian dari dominasi Tiongkok dalam bulu tangkis di era 2000-an. Dia meraih medali emas Olimpiade 2004 di Athena.

Empat tahun kemudian, di Olimpiade 2008 yang digelar di Beijing, Zhang Ning kembali meraih medali emas Olimpiade. Di final, dia mengalahkan rekan senegaranya, Xie Xingfang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun