Bagaimana jadinya bila 'wajah' bulu tangkis berubah dari yang biasa kita saksikan sekarang?
Bahwa, kita tidak akan lagi menyaksikan pertandingan bulu tangkis dengan penghitungan 21 poin per game (kecuali bila terjadi setting point/duece) baik lewat straight game (dua game) maupun rubber game (tiga game).
Namun, kita akan menyaksikan pertandingan bulu tangkis model baru dengan sistem poin seperti halnya pertandingan bola voli.
Bahwa, penghitungan poin per game 11 poin. Pemain akan dinyatakan menang bila mendapatkan tiga game kemenangan dari maksimal lima game. Semisal langsung menang tiga game (3-0) ataupun berakhir 4-1 atau 3-2.
Sempat Menolak, PP PBSI Kini Mendukung Format Poin 5x11
Bukan tidak mungkin, sistem skor bulu tangkis dengan cara baru itu akan diterapkan oleh BWF di turnamen-turnamen mendatang. Tepatnya di tahun 2022 nanti.
Itu setelah akhir pekan kemarin, Indonesia melalui Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) resmi mengajukan usulan perubahan sistem skor pertandingan bulutangkis kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Usulan perubahan itu dari format 3x21 poin seperti yang diterapkan di pertandingan bulu tangkis sekarang, menjadi sistem skor 5x11 poin.
Indonesia tidak sendirian menyampaikan usulan itu ke BWF. Ada Federasi Bulu Tangkis Maladewa yang juga menyuarakan harapan serupa.
Sebenarnya, wacana perubahan sistem skor di bulu tangkis ini bukan hal baru. BWF sudah pernah menggulirkan ide 5x11 itu saat Rapat Umum Tahunan tahun 2018 silam. Namun, kala itu, mayoritas peserta rapat menolak perubahan sistem poin tersebut. Termasuk Indonesia.Â
Lalu, bila dulu menolak, mengapa Indonesia sekarang malah mengusulkan agar sistem poin itu diterapkan?