Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Putusan Degradasi di Pelatnas, Protes BL, dan Surat Cinta untuk PBSI

30 Maret 2021   10:25 Diperbarui: 30 Maret 2021   16:00 1995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ni Ketut Mahadewi (kanan), terdepak dari Pelatnas PBSI. Foto ini merupakan kenangan saat Ni Ketut bersama Tania, jadi juara di turnamen BWF Super 100 di Rusia/Foto: Tribunnews

Para pecinta bulutangkis menilai, setelah PBSI mendatangkan Rionny Mainaky sebagai pelatih tunggal putri usai sukses di Jepang, sektor tunggal putri belum banyak mengalami perubahan. Terutama secara hasil akhir.

Kita malah dibuat takjub dengan progres tunggal putri Korea, An Se-young. Anak muda berusia 19 tahun ini kini sudah ranking 8 dunia. Begitu juga dengan penampilan pemain muda Thailand, Pornpawee Chochuwong (22 tahun) yang tampil di final All England, juga pemain Singapura seperti Yeo Jia Min.

BL juga mempertanyakan, ke mana sosok Minarti Timur yang dianggap kunci sukses Fitri jadi juara di Thaland ketika memoles tunggal putri. Minarti juga ikut berperan ketika Gregoria juara dunia junior.

Perpisahan Haru Ni Ketut

Untuk Ni Ketut, pecinta bulutangkis sangat menyayangkan, mengapa pebulutangkis asal Bali itu tidak lagi menghuni Pelatnas. Sebab, secara permainan, pemain berusia 26 tahun ini masih oke. Dia tipikal pemain yang doyan menyerang.

Terlepas dari dia sempat cedera, Ni Ketut yang dulunya pernah berpasangan dengan Anggia Shitta, Rizki Amelia, dan Tania Oktaviani, hanya perlu dicarikan tandem agar permainan terbaiknya keluar.

Bukti Ni Ketut pemain hebat, dia pernah dua kali tembus final BWF World Tour di Thailand Masters 2018 Super 300 bersama Anggia dan SaarLorLux Open Super 300 bersama Rizki. Plus, juara Rusia Open 2019 bersama Tania.

Lawan yang dihadapi tidak sembarangan. Yakni ganda top Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai yang baru saja juara di Orleans Masters 2021 dan juga ganda top Eropa, Gabriela/Stevani Stoeva asal Bulgaria.

Ya, 'hilangnya' nama Ni Ketut dari Pelatnas amat disayangkan para BL. Apalagi, sejauh ini, pasangan Greysia/Apriani belum punya pelapis yang sepadan. Tidak ada lagi ganda putri yang bisa diandalkan di BWF World Tour selain mereka.

Melalui akun Instagramnya @ketutmahadewi, Ni Ketut merespons pengumuman tersebut dengan kalimat haru. Dia menulis begini:

"Sedari umur 8 tahun, anak kecil ini memulai untuk bermimpi setinggi langit, datang dari kota kecil di Bali bermimpi bisa ada di kota besar dan berada di tim nasional."

"Siapa sangka anak kecil ini bisa mewujudkan salah satu mimpi besarnya dengan segala jerih payahnya. Si anak kecil ini akan selalu punya dan berusaha mewujudkan apapun mimpi besarnya sampai kapanpun dan dimanapun berada."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun