Namun, pemain-pemain tenar itu ternyata tidak mampu membuat Belanda tampil oke. Bayangkan, Belanda sempat tertinggal 0-3 dari Turki lewat gol Burak Yilmaz menit ke-15, penalti menit ke-34 dan gol 'tendangan roket' Hakan Calhanoglu di menit ke-46.
Belanda sempat menghidupkan harapan ketika mereka mencetak dua gol dalam dua menit lewat Davvy Klaassen di menit ke-75 dan Luuk De Jong menit ke-76. Masih ada 14 menit untuk menyamakan skor bahkan berbalik unggul.
Tapi, di menit ke-81, Burak Yilmaz kembali membuat pemain-pemain Belanda terdiam. Pemain senior berusia 35 tahun ini mencetak hat-trick lewat gol cantik melalui tendangan bebas. Belanda pun mengakui keunggulan Turki, 2-4.
Imbas kekalahan itu, para legenda sepak bola Belanda langsung bersuara keras. Mantan gelandang serang Timnas Belanda, Rafael van der Vaart menyoroti penampilan Wijnaldum yang disebutnya 'menghilang' di laga melawan Turki itu.
"Semua orang menyebut dia kapten, pemimpin hebat di Liverpool. Tapi, di mana dia malam ini," ujar Van der Vaart dikutip dari rushthekop.
Belanda masih trauma pada Turki?
Kekalahan ini sontak mengingatkan kita pada hasil buruk yang diraih Belanda kala bertamu ke Turki pada lima tahun silam.
Kala itu, 6 September 2015, Belanda menghadapi Turki di Konya di pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 Grup A. Belanda harus menang bila ingin lolos ke Piala Eropa.
Situasi kala itu, kedua negara (Belanda dan Turki) masih memiliki tiga pertandingan sisa. Keduanya memperebutkan posisi tiga. Sebab, posisi 1-2 dikuasai Rep.Ceko dan Islandia yang sudah memastikan lolos.
Belanda lebih berpeluang lolos karena memiliki 10 poin. Sementara Turki baru mendapat 9 poin. Yang terjadi, Belanda dihajar Turki 3-0 di Konya.
Hasil itu membuat Turki lantas menyalip Belanda di klasemen. Di pertandingan berikutnya, di luar dugaan, Turki menang 0-2 atas tuan rumah Rep.Ceko. Sementara Belanda menang 2-1 atas Kazakhstan.