Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Tanpa Pemain Indonesia, "Final-final Aneh" Terjadi di All England

21 Maret 2021   08:20 Diperbarui: 21 Maret 2021   15:20 1477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemuan virtual pengurus PP PBSI dengan pemain-pemain Indonesia yang menjalani karantina di Birmingham. Tanpa pemain Indonesia yang dilarang bermain, All England memunculkan hasil-hasil aneh. Termasuk di final yang akan digelar Minggu (21/3) hari ini/Foto: badmintonindonesia.org

SEORANG pebulutangkis dengan bangganya berujar, "Yes, saya bisa juara All England".

Lantas, seorang kawannya bertanya, "bagaimana bisa?".

Dia lalu menjawab polos, "karena tidak ada pemain dari Indonesia yang bermain".

Dialog imajiner itu sempat beredar di jagad media sosial, beberapa jam setelah tim Indonesia dipaksa mundur dari turnamen bulutangkis All England, pada Kamis (18/3) lalu.

Meski imajiner, tapi dialog itu boleh jadi ada benarnya. Sebab, setelah pemain-pemain Indonesia tidak boleh bermain di All England (baik yang sudah main atapun yang belum bermain), kejuaraan itu memang tidak lagi sama.

Kita tahu, tim Indonesia dipaksa mundur' dikarenakan 'dugaan' ada penumpang anonymous positif Covid-19 yang berada satu pesawat dengan mereka saat penerbangan dari Istanbul menuju Birmingham pada Sabtu (13/3). Tentang hal ini, saya sudah menulisnya di tulisan ini.

Sejak kabar tim Indonesia tidak boleh main yang diiringi kabar pilu seperti cerita pemain bahwa mereka harus rela berjalan kaki dari arena ke hotel dan setiba di hotel dilarang menggunakan lift saat ke kamar mereka di lantai 3, para badminton lovers dan netizen Indonesia bersatu. Mendukung pemain lewat cara yang mereka bisa.

Mereka meneriakkan "unfair" dan "bwf must be responsible". Sejak hari itu, kolom komentar di akun resmi BWF selalu dibanjiri protes dan luapan kekesalan warganet asal Indonesia. Mereka juga mendesak agar All England disetop.

Akun resmi Instagram AllEngland konon menghilang karena 'gercep' nya warganet Indonesia merespons kabar pilu dari Birmingham itu. Entah bagaimana nasib akun IG resmi BWF?

Final-final aneh yang mungkin tidak terjadi andai ada pemain Indonesia

Tapi yang jelas, protes warganet Indonesia, desakan pemain yang menuntut BWF bertanggungjawab, serta respon dari pemerintah Indonesia, tidak membuat All England dibatalkan. Kejuaraan ini tetap jalan terus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun