Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kala "Perginya" Hewan Piaraan Seperti Kehilangan Bagian Keluarga

16 Maret 2021   09:17 Diperbarui: 16 Maret 2021   12:08 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat jalan Chero. Tadi malam, dia harus tidur di tempat istirahat terakhirnya/Foto pribadi

Persis yang digambarkan dalam artikel berjudul "A pet's death can hurt more than losing a fellow human" yang dikutip dari popsci.com. Di artikel tersebut, para ahli menyimpulkan bila kematian binatang peliharaan bisa lebih menyedihkan daripada kematian teman dan keluarga.

Menurut Leslie Irvine, seorang sosiolog di University of Colorado-Boulder menyebut, tidak mengherankan jika seseorang berduka setelah kehilangan hewan peliharaannya. Itu karena mereka sudah menganggap hewan yang dipiara tersebut sebagai bagian dari anggota keluarga.

"It's not surprising to me that we feel such grief over the loss of a pet, because in this country at least they are increasingly considered family members," ujar Leslie Irvine dikutip dari https://www.popsci.com/pet-death-grief/.

Karena kebanyakan umur binatang piaraan tidak selama umur manusia, maka kita mungkin akan sering mendapati kematian binatang piaraan. Itu bisa menjadi pengalaman pertama bagi yang memeliharanya. Ataupun pengalaman sedih yang berulang-ulang.

Tapi yang jelas, seperti yang saya rasakan, baik pertama, kedua, ataupun kelima, kematian hewan piaraan tersebut akan membuat 'tuannya' jadi baper, sedih, dan traumatis.

Mengutip ujaran Irvine, di era sekarang ini, ada banyak manusia yang tidak lagi sekadar menganggap hewan piaraan sekadar aksesori. Namun, mereka menganggapnya sebagai makhluk yang punya rasa.

Hewan piaraan dianggap sebagai bagian dari anggota keluarga. Sebab, dia ikut membentuk bagaimana cara kita hidup.

Ambil contoh, banyak orang yang mau bangun lebih pagi sekadar untuk mengajak anjingnya melakukan jogging. Padahal kalau tidak ada anjing itu, bangun tidurnya mungkin akan lebih siang.

Ada banyak aktivitas lainnya yang dilakukan bersama hewan piaraan. Mungkin terbiasa menonton TV bersama. Bermain bareng. Bahkan, mungkin berbagi ranjang saat tidur.

Kita juga terbiasa melihat mereka setiap hari. Apalagi bila memeliharnya sedari bayi. Kita bisa melihat tumbuh kembang mereka. Kita merasa tergugah bila mereka lapar. Apalagi saat sakit.

Kita merasa punya hubungan dekat dan ikatan emosional dengan mereka. Rasanya mereka sudah seperti bagian keluarga. Karenanya, kehilangan mereka bisa menghadirkan kesedihan mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun