Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Ganda Muda Prancis Penakluk Praveen/Melati Juara di Swiss Open 2021 dan Pesan untuk PBSI

8 Maret 2021   08:43 Diperbarui: 8 Maret 2021   17:14 1521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda campuran muda asal Prancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue jadi juara di Swiss Open 2021. Ketika tiga wakil Indonesia tersingkir cepat, ganda Prancis ini malah sukses besar/Foto: www.lalsace.fr

Jepang punya pasangan Yuta Watanabe/Arisa Higashino. Inggris punya Marcus Ellis/Lauren Smith. Juga pasangan senior asal Malaysia, Chan Peng Song/Goh Liu Ying.

Belum lagi dua pasangan ganda campuran asal Tiongkok, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, Wang Yilu/Huang Dongping yang masih berstatus sebagai ranking 1-2 dunia.

Bisa dibayangkan bagaimana ketatnya persaingan di ganda campuran pada All England Open 2021 yang bakal dimainkan pada pekan ketiga Maret mendatang.

Memang, Tiongkok tidak menurunkan pemainnya di All England kali ini. Namun, persaingan di XD tidak akan kekurangan "bumbu" untuk menjadi salah satu sektor yang paling disorot.

Tentu saja, pasangan Prancis, Gicquel/Delrue bakal diwaspadai. Ya, semua pasangan ganda campuran di All England nanti wajib mewaspadai mereka. Termasuk wakil Indonesia, Praveen/Melati yang merupakan juara bertahan.

Sebagai pecinta bulutangkis, saya pribadi merasa "iri" dengan Prancis. Betapa tidak, ketika PP PBSI tampak kesulitan mengorbitkan ganda campuran kedua setelah Praveen/Melati, Prancis kini sudah punya Gicquel/Delrue.

Faktanya, tiga ganda campuran Indonesia yang tampil di Swiss Open, semuanya gagal. Pasangan Hafiz Faizal/Gloria Widjaja yang diharapkan bisa juara, malah langsung out di putaran pertama. Begitu juga pasangan muda, Adnan Maulana (21 tahun) dan Mychelle Bandaso (22 tahun).

Pun, pasangan Rinov Rivaldy/Pitha Mentari yang merupakan juara ganda campuran dunia level junior pada 2017 silam, masih kesulitan untuk tampil bersaing di level atas. Di Swiss Open, Rinov/Pitha terhenti di putaran kedua.

Ah, semoga sukses Gicquel/Delrue menjadi pelecut semangat bagi pemain-pemain ganda campuran dan juga pelatih di pelatnas PBSI. 

Bila Prancis yang tidak punya sejarah panjang di bulutangkis, bisa melahirkan ganda campuran muda yang potensial. Indonesia seharusnya juga biasa. 

Kita menunggu lahirnya generasi ganda campuran penerus sukses Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Kita juga berharap, ganda campuran yang ada di Pelatnas terus berkembang. Minimal, prestasi mereka bisa setara dengan Praveen/Melati yang kini seolah menjadi satu-satunya harapan Indonesia di sektor ini. Salam bulutangkis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun