Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Ditarget Juara di Swiss, Hafiz/Gloria Malah Tersingkir di Babak Pertama

3 Maret 2021   10:06 Diperbarui: 3 Maret 2021   22:13 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria yang diharapkan bisa juara di Swiss Open, malah langsung tersingkir di babak pertama/Foto: Kompas.com

Termasuk rekan mereka di Pelatnas, Praveen Jordan/Melati Daeva yang merupakan ganda campuran nomor 1 Indonesia saat ini, juga tidak ikut tampil di Swiss.

Bila harus menyebut nama, pesaing terkuat Hafiz/Gloria hanyalah pasangan senior Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dan ganda Inggris, Marcus Ellis/Lauren Smith.

Keempat, mereka sudah terlalu lama tidak juara. Hafiz dan Gloria kali terakhir juara pada 2018 lalu. Yakni di Thailand Open Super 500. Seharusnya, Swiss Open menjadi jalan untuk kembali naik podium. Seharusnya,rasa rindu juara itu memotivasi mereka.

Namun, yang terjadi terjadilah. Semua keuntungan yang ada itu ternyata tidak mampu dimaksimalkan Hafiz/Gloria. Mereka gagal menjawab tantangan yang diberikan pelatih.

BL Indonesia menyoroti kekalahan Hafiz/Gloria

Kekalahan yang dialami Hafiz/Gloria di babak pertama Swiss Open 2021 itu menjadi sorotan para Badminton Lovers alias BL Indonesia. Di beberapa akun Instagram yang mengabarkan kekalahan mereka, ada banyak komentar BL. Seperti di akun IG badmintalk_com, ada 1478 komentar.

Para pecinta bulutangkis merespons pedas. Ribuan komentar mereka bisa dikelompokkan menjadi dua besar. Ada yang berharap agar PP PBSI segera melakukan perombakan terhadap pasangan ini. Hafiz dan Gloria dipisah karena dianggap progresnya lambat.

Ada pula yang berkomentar pedas. Bahwa mereka seharusnya didegradasi dari Pelatnas. Mereka menilai penampilan Hafiz dan Gloria stagnan bahkan cenderung tidak memperlihatkan kemajuan.

Malah ada netizen yang nyinyir, penampilan Hafiz/Gloria di lapangan tidak sesuai dengan ranking mereka di 10 besar ranking dunia. Tidak terlihat sebagai pasangan kelas dunia yang sulit dikalahkan.

Bagi saya, komentar-komentar para BL itu bukanlah perundungan. Bukan pula tanda kebencian. Mereka sejatinya berharap pada pasangan ini. Namun, karena merasa terlalu sering dikecewakan dengan penampilan mereka, komentar pedas itu pun muncul.

Namun, apapun kritikan para BL, tentunya kembali ke PP PBSI. Kembali ke Richard Mainaky sebagai pelatih. Apakah memang akan merombak pasangan ini karena dinilai sudah mentok. Ataukah masih percaya karena melihat potensi mereka masih bisa berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun