Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Swiss Open Dimulai dan Maknanya bagi Pemain-pemain Indonesia

2 Maret 2021   10:20 Diperbarui: 2 Maret 2021   15:24 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan ganda putra muda Indonesia, Daniel Marthin (kiri) dan Leo Carnando, diharapkan bisa tampil bagus di turnamen Swiss Open 2021 yang dimulai hari ini/Foto: Kompas.com

Awalnya, ada tiga turnamen dalam rangkaian turnamen Eropa pada bulan Maret ini. Dimulai di Swiss Open, sepekan kemudian ada German Open, kemudian ditutup All England.

PBSI sudah menata rencana, membagi pemain yang tampil di Swiss Open dan German Open. Untuk pemain-pemain senior dikirim ke German Open. Dua turnamen ini diplot sebagai "pemanasan" alias sasaran antara jelang tampil di All England.

Dan yang terjadi, German Open ternyata tidak jadi digelar karena dampak perpanjangan lockdown di negara itu. Sementara jadwal Swiss Open sudah dirilis. Sehingga, tidak bisa mendaftarkan pemain susulan.

Artinya, tidak ada pemanasan bagi beberapa pemain sebelum ke All England. Utamanya bagi pasangan ganda putra Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang sudah setahun tidak tampil di turnamen resmi BWF.

Belakangan, pemain-pemain Indonesia yang tampil di Swiss Open, ternyata juga tidak bisa langsung lanjut ke All England. Padahal, di sana ada pasangan ganda campuran, Hafiz Faizal/Gloria Widjaja yang bisa otomatis tampil karena masih ada di ranking 10 besar dunia.

Pasalnya, setelah dari Swiss, mereka harus lebih dulu kembali ke Jakarta untuk menjalani masa karantina. Selama itu, persiapan sangat mepet bila harus kembali ke Eropa. Tidak memungkinkan.

Untungnya, PBSI sebelumnya sudah menarik keikutsertaan beberapa pemain dari Swiss Open. Di antaranya tunggal putri, Anthony Sinisuka Ginting. Juga tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung. Karenanya, hanya ada satu wakil tunggal putra/putri di Swiss Open.

PBSI juga sempat galau perihal wakil di ganda putra. Awalnya, pasangan muda, Siti Fadia Silva/Ribka Sugiarto dan Nita Violina Marwah/Putri Syaikah disiapkan bakal tampil. Sebab, pasangan senior, Greysia Polii/Apriani Rahayu diplot untuk All England.

Namun, merujuk kabar dari badmintonindonesia.org, PBSI batal mengirimkan kedua pasangan muda tersebut. Karenanya, Indonesia tanpa wakil ganda putri di Swiss Open.

Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky menyampaikan, keputusan itu diambil setelah dirinya berdiskusi dengan kepala pelatih ganda putri PBSI, Eng Hian. Alasannya karena faktor performa. Sewaktu latihan, performa keduanya belum seperti yang diharapkan.

"Setelah berdiskusi dengan pelatihnya, lebih baik mundur. Takutnya penampilannya tidak baik dan tidak maksimal. Sehingga kami tarik dari Swiss Terbuka," tutur Rionny dikutip dari badmintonindonesia.org.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun