Toh, dari Jerman ke Inggris tidak terlalu jauh. Sehingga, pemain bisa melakukan pemanasan plus hemat tenaga untuk tampil di All England. Daripada harus berangkat dari Indonesia.
Bahkan, demi tampil di German Open, PBSI juga menarik keikutsertaan beberapa pemain top dari Swiss Open yang digelar di awal Maret (2-7 Maret). Atau, sepekan sebelum German Open.
Mereka yakni tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu, dan pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva OKtavianti.
Pertimbangan PBSI, ketiga wakil ini lebih dipersiapkan untuk meraih prestasi maksimal di All England yang jelas lebih bergengsi. Level Super 1000.
PBSI juga merujuk pada hasil turnamen di Thailand Januari lalu. Bahwa, mengikuti tiga turnamen beruntun ternyata hasilnya kurang maksimal.
Karenanya, dari tiga turnamen di Eropa yang juga digelar beruntun Maret ini (mulai Swiss Open, German Open, dan All England), PBSI 'kurang melirik' Swiss Open.
PBSI lebih melirik German Open. Sehingga, tiga pemain tersebut langsung diarahkan tampil di Jerman. Ketiganya tidak ikut tampil di Swiss. Begitu juga dengan ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian.
Mereka tampil di dua turnamen saja. Dari Jerman. Berlanjut ke Inggris.
PBSI juga mendaftarkan pasangan ganda putra ranking 1 dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. The Minnions bakal tampil untuk kali pertama di tahun ini.
Januari lalu, mereka tidak ikut tampil dalam tiga turnamen series di Thailand. Pasalnya, Kevin sempat terpapar Covid-19. German Open akan menjadi pemanasan bagi Marcus/Kevin.
Â
Ya, 'skenarionya' PBSI seperti itu. Kevin Sanjaya dan kawan-kawan tampil di German Open. Lantas, berlanjut tampil di All England.
Simak pernyataan Pelatih Kepala Ganda Putra PBSI, Herry IP yang dilansir dari badmin_talk. Coach Herry menjadikan German Open sebagai perantara untuk mengatur peak performance ganda putra Indonesia jelang main di All England.
