Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool, Ironi Pesta Tujuh Gol, dan Paceklik Menang

22 Januari 2021   11:18 Diperbarui: 22 Januari 2021   11:21 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eskpresi kecewa pemain Liverpool, Trent Alexander-Arnold dan Mohamed Salah usai timnya kalah di kandang sendiri. Liverpool takluk 0-1 dari Burnley di Anfield, Jumat (22/1) dini hari tadi/Foto: This Is Anfield

Liverpool sedang dalam krisis?

Merujuk pada penampilan Liverpool di lima laga terakhir, tidak berlebihan bila mereka sedang mengalami krisis. Krisis penampilan. Krisis hasil. Bahkan mungkin krisis mental.

Krisis penampilan? Benar.

Penampilan Liverpool sedang buruk. Penampilan pemain pemain Liverpool sedang amburadul. Tidak bagus.

Dalam rating pemain yang diuanggah akun lfcinstantnews seusai melawan Burnley tadi, hampir semua pemain Liverpool mendapat nilai 5. Hanya kiper Alisson Becker, bek Joel Matip, gelandang Gini Wijnaldum, dan striker Sadio Mane yang mendapat nilai 6. Itu nilai paling maksimal.

Bahkan, full back Trent Alexander-Arnold yang musim lalu tampil luar biasa dengan rajin mencipta assist, hanya mendapatkan nilai 4. Di laga ini, sangat jarang Arnold mengirim umpan crossing sukses seperti yang selama ini dia lakukan.

Perihal penampilan buruk saat melawan Burnley tersebut, simak komentar pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, yang dikutip dari skysports.

Klopp menyebut timnya kalah di pertandingan yang seharusnya tidak kalah. Klopp menyebut segalanya berjalan buruk ketika timnya tidak dapat mencetak gol di babak pertama.

Perihal ketidakmampuan mencetak gol itu, Klopp secara tersirat mulai 'lelah' dengan penampilan anak asuhnya yang tak kunjung meraih hasil bagus. Meski, dia menyebut, ketika tim meraih hasil buruk, yang disalahkan jelas pelatihnya.

"It's not that we don't create chances because we don't have the ablity too. We don't create chances because of our decision making-that's our problem. We have to work on this".

Padahal, di laga melawan Burnley, Klopp melakukan beberapa perubahan. Seperti memainkan Divock Origi dan Xherdan Shaqiri sebaai starter serta mencadangkan Mo Salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun