Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kematangan "The Daddies" Redam Kegarangan "Tukang Gepuk" dari India

15 Januari 2021   09:30 Diperbarui: 15 Januari 2021   09:34 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan ganda putra senior Indonesia, Mohammad Ahsan (kiri) dan Hendra Setiawan lolos ke perempat final Thailand Open 2021. Mereka menyingkirkan pasangan muda dari India/Foto: badmintonindonesia.org,


Mohammad Ahsan kini sudah berusia 33 tahun. Usia yang membuatnya layak disebut pemain senior.

Meski sudah 33 tahun, Ahsan tidak kehilangan ciri khasnya ketika di lapangan. Kala bermain, dia tetap doyan melakukan smash. Meski, kecepatan gerakannya mungkin tidak lagi segesit 7 tahun lalu sewaktu dirinya juara dunia untuk kali pertama.

Hendra Setiawan malah lebih senior. Usianya kini sudah 36 tahun. Dia kini jadi pebulutangkis Indonesia paling senior yang masih aktif tampil di turnamen internasional.

Meski begitu, Hendra masih belum kehilangan sentuhan ajaibnya di depan net. Kemampuan itulah yang membuatnya diidolakan banyak pebulutangkis ganda dunia. Banyak badminton lovers di China malah menyebutnya sebagai 'dewa Hendra'.

Karena usia mereka dan keduanya juga sudah menjadi ayah, Ahsan/Hendra dijuluki The Daddies. Sang ayah. Bapak-bapak.

Dan tentu saja, dengan usia yang tidak lagi muda, mereka dituntut bermain cerdas untuk bisa bersaing dengan pemain-pemain ganda dari berbagai negara yang usianya jauh lebih muda. Mereka tidak lagi bertumpu pada tenaga. Tapi akal mereka.

Sebab, bila hanya mengandalkan ketahanan fisik, daya tahan 'baterai' Hendra/Ahsan di lapangan jelas kalah dengan yang muda-muda.

Hendra dan Ahsan kini mengandalkan kematangan dan pengalaman mereka. Kematangan yang membuat mereka bisa membaca permainan lawan, keluar dari situasi tertekan, lantas mematikan di momen penentuan.

Kematangan Hendra dan Ahsan itu kembali terlihat di pertandingan putaran II Yonex Thailand Open, Kamis (14/1) kemarin. Mereka mampu menaklukkan pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

Sempat kalah start melawan ganda India

Apa istimewanya menang atas ganda India? Bukankah India memang tidak punya 'sejarah' bagus di ganda putra seperti halnya Indonesia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun