Kabar itu lantas direspons federasi bulutangkis Jepang dengan membatalkan keberangkatan semua pemain nasionalnya ke Thailand. Sebelumnya, pada akhir Desember lalu, tim China lebih dulu memastikan mundur dari tiga turnamen di Thailand.
Nah, tidak hadirnya pemain-pemain Jepang dan China di tiga turnamen BWF awal tahun ini, menjadi kabar bak seperti bunyi jingle iklan permen, 'manis asam asin rame rasanya'.
Ya, di satu sisi, tanpa pemain China dan Jepang, turnamen ini jelas akan terasa asam. Kurang meriah. Persaingan bakal kurang seru. Utamanya di beberapa sektor, seperti ganda putra, tunggal putra, ganda putri, dan juga ganda campuran.Â
Maklum, selama ini, pemain-pemain Jepang dan China cukup mendominasi dan menjadi rival utama bagi Indonesia di nomor tersebut.
Namun, di sisi lain, ketiadaan pemain Jepang dan China jelas menjadi 'berkah' bagi pemain-pemain Indonesia. Sebab, pesaing berat di beberapa sektor tidak akan tampil.
Ambil contoh di sektor ganda putra, tidak ada juara All England 2020 asal Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe. Juga Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Termasuk pasangan "menara kembar" China, Li Junhui/Liu Yuchen yang selama ini menjadi pesaing utama ganda putra Indonesia.
Ketidakhadiran ganda Jepang dan China itu membuat ganda putra top Indonesia, Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, berpeluang juara.
Di sektor ganda campuran, juga tidak ada pasangan ranking 1-2 dunia asal China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan Wang Yilyu/Huang Dongping. Juga pasangan juara All England 2018 asal Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino.
Artinya, ini kesempatan bagi pasangan ganda campuran top Indonesia, Praven Jordan/Melati Daeva, Hafiz Faizal/Gloria Widjaja dan pasangan ganda campuran Indonesia lainnya untuk berprestasi di awal tahun.
Begitu juga di sektor tunggal putra. Tidak adanya Kento Momota dan juga Chen Long, seharusnya memperbesar peluang Anthony Sinisuka Ginting dan Jonathan Christie. Meski, masih ada Chou Tien Chen (Taiwan) dan juga pemain-pemain Eropa seperti Viktor Axelsen (Denmark).
Lalu, Bagaimana Target Pemain-pemain Indonesia?