Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Messi, Ibrahimovic, dan Makna Kenyamanan dalam Bekerja

2 September 2020   09:41 Diperbarui: 2 September 2020   09:38 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lionel Messi (kanan) dan Zlatan Ibrahimovic, keduanya kini merasakan situasi berbeda di masa senja karier mereka. Messi dikabarkan akan pergi dari Barcelona. Sementara Ibra betah di Milan. Foto: sains.kompas.com/


Bekerja itu soal rasa. Bekerja bukan hanya tentang menghasilkan banyak duit. Bukan pula sekadar soal jabatan tinggi ataupun popularitas. Ada yang jauh lebih bermakna.

Ya, ada yang jauh lebih bermakna dari duit. Apa? Kenyamanan yang salah satunya berwujud kedekatan dan suasana cair di lingkungan tempat kerja.

Bahwa tempat kerja bukan sekadar cerita menunggu gaji bulanan. Apalah artinya gaji bulanan yang besar bila hari-hari yang kita jalani malah membuat kita frustrasi dan uring-uringan.

Kenyamanan dalam bekerja bukan berarti nyaman tapi melenakan. Tetapi, ada kemauan kolektif untuk bersama-sama berproses, belajar mengembangkan potensi diri menjadi lebih baik, dan pada akhirnya meraih prestasi.

Tempat kerja pada dasarnya seperti rumah yang kita tinggali. Itu dua tempat yang paling lama kita singgahi selama sehari. Kita butuh nyaman dan bahagia di dua tempat tersebut. Sebab, bila kita bahagia di dalamnya, maka hidup kita akan bahagia.

Sebaiknya, bila di dua "rumah" itu kita tidak nyaman, hidup akan merana. Semisal di tempat kerja, bila kita bertemu dengan orang-orang yang menyebalkan, suka 'makan teman' dan tidak punya semangat maju, tempat kerja seolah neraka.

Dampak buruknya, pekerjaan yang dijalani tanpa suka cita, bias menyiksa dan merusak diri sendiri. Perlu untuk mulai berpikir ulang apakah akan tetap bekerja di tempat semula ataukah memilih resign dan melakoni pekerjaan yang memang membahagiakan.

Perihal dua "rumah" ini, filsuf Prancis Gaston Bachelard pernah menggambarkan makna rumah bagi hidupnya dengan sangat manis. Bachelard menyebut rumah memiliki tri fungsi.

Bahwa rumah sebagai penampung segala lamunan, sebagai pelindung atas segala mimpi yang ia tanam. Serta, rumah-lah pemberi ketenangan dan rasa damai di tengah badai hidup yang terkadang sulit terbaca.

Messi yang tengah mencari kenyamanan

Saya teringat makna rumah dari Gaston Bachelard dan 'teori bahagia' di dua tempat yang paling lama kita singgahi itu setelah mengamati dinamika yang terjadi pada dua nama besar di panggung sepak bola. Yakni Lionel Messi dan Zlatan Ibrahimovic.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun