Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Blunder Receh" Varane, Ronaldo Bukan Superman, dan Nestapa Tim Tradisional Liga Champions

8 Agustus 2020   07:02 Diperbarui: 8 Agustus 2020   15:57 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raphael Varane (kanan) membuat dua blunder receh yang berakibat tersingkirnya Real Madrid dari Liga Champions. Dini hari tadi, Madrid kalah 1-2 dari Manchester City/Foto: marca

Namun, itu sepertinya sulit ketika mental pemain-pemain Madrid sudah terlanjur ambruk karena dua blunder Varane itu. Dan memang, hingga akhir laga, tidak ada tambahan tercipta. Varane pun jadi sorotan.

Menurut Squawka Football, dua blunder itu membuat Varane masuk dalam daftar pemain yang melakukan dua kesalahan berujung gol dalam satu laga Liga Champions.

Varane bergabung dengan Loris Karius, kiper Liverpool yang pernah membuat dua blunder fatal saat melawan Real Madrid di final Liga Champions 2018.

Bila dua tahun lalu, sebagai sesama pemain, Varane mungkin hanya bisa ikut prihatin dengan blunder yang dilakukan Karius, kini dirinya yang menjadi pesakitan. 

Tetapi memang, sebagai manusia biasa, siapapun, ketika dalam situasi tertekan, bisa melakukan kesalahan 'receh' seperti yang dilakukan Varane dini hari tadi. Bahkan, dia pun tidak mengira bisa melakukan kesalahan parah seperti itu.

Dua gol Ronaldo gagal bawa Juventus lolos

Sementara di Turin, cerita pemain bola juga manusia, muncul dalam cerita Cristiano Ronaldo. Bedanya, Ronaldo tidak melakukan blunder. Dia malah melakukan seperti melakukan aksi sendirian untuk membawa Juventus lolos ke perempat final.

Juventus menjamu tim Prancis, Olympique Lyon, dengan harapan bisa membalik kekalahan 0-1 di laga pertama babak 16 besar. Tentu saja,  Ronaldo-lah yang paling diharapkan, seperti saat melakukan come back melawan Atletico Madrid di musim lalu. Dari tertinggal 0-2 lantas menang 3-0 di leg kedua di Turin.

Namun, cerita kali ini berbeda. Lyon yang tidak diunggulkan, ternyata tampil mengejutkan. Di menit ke-12, Lyon mendapat penalti yang bisa diselesaikan Memphis Depay. Lyon unggul 1-0.

Artinya, Juve butuh tiga gol untuk melakukan come back. Usai menunggu lama, gol yang ditunggu Juve baru datang di menit ke-43. Berawal dari free kick Miralem Pjanic, Depay dianggap melakukan hand ball. Penalti. Ronaldo memberesinya menjadi gol. Skor jadi 1-1.

Di babak kedua, Juve semakin bernafsu mencetak dua gol tambahan. Tepat di menit ke-60, Ronaldo mencetak gol kedua lewat tendangan keras dari luar kotak penalti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun