Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Diam-diam, Juventus Siapkan Pirlo Menapaki Jejak Sukses Zidane

18 Juli 2020   17:03 Diperbarui: 19 Juli 2020   02:26 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andrea Pirlo disiapkan Juventus untuk menapaki jejak sukses Zinedine Zidane di Real Madrid. Mulai musim depan, Pirlo akan melatih tim muda Juventus| Foto: Getty Images/Dailymail.co.uk

Bukan tidak mungkin, bila Juventus bermasalah di tengah jalan dan Sarri dipecat, maka Pirlo yang akan "naik kelas". Apalagi bila dia sukses bersama tim muda Juve.

Pendek kata, Pirlo memang diharapkan oleh manajemen klub Juventus dan juga disiapkan sebagai pelatih Juventus di tahun-tahun mendatang. Sebab, bila Pirlo melatih Juventus, itu akan bagus untuk klub. Setidaknya untuk branding klub.

Bayangkan, Juventus dilatih salah satu pemain paling cerdas yang pernah dimiliki Italia, pemenang Piala Dunia, pemenang Liga Champions, dan peraih gelar Scudetto yang merupakan curriculum vitaenya Pirlo, itu rasanya akan terdengar manis bagi pendukung Juve.

Usia Pirlo yang kini masih 41 tahun, juga bagus untuk meremajakan citra Juve yang selama ini identik sebagai "tua", menjadi lebih segar.

Pirlo menapaki jejak Zidane
Namun, pendukung Juve tentunya tidak sekadar berharap Pirlo mengubah branding klub. Mereka pastinya berharap, Pirlo kelak bisa menapaki sukses seperti Guardiola yang juga mengawali karier sebagai pelatih Barcelona B.

Mereka berharap, Pirlo bisa sukses seperti Zidane yang pada Jumat (17/7) kemarin berhasil membawa Real Madrid juara Liga Spanyol 2019/20 dan sebelumnya membawa klub ibu kota Spanyol itu meraih tiga trofi Liga Champions secara berurutan (2016, 2017, 2018).

Pun, Zidane sebelum menjadi pelatih yang panen gelar bersama Real Madrid, dia mengawalinya dengan menjadi asisten pelatih Carlo Ancelotti. Kombinasi Ancelotti-Zidane membawa Real juara Liga Champions 2014 yang mengakhiri penantian gelar mereka sejak tahun 2002.

Mungkinkah Pirlo bisa mengikuti sukses Guardiola dan Zidane? Hanya waktu yang kelak menjawabnya.

Tetapi, percaya atau tidak percaya, dalam dunia kepelatihan sepak bola, mantan pemain tengah yang semasa bermain dikenal cerdas, ternyata punya kemungkinan lebih besar untuk sukses dibanding mantan pemain di posisi lainnya.

Zidane dan Guardiola dulunya adalah pemain tengah. Ancelotti juga. Begitu juga Didier Deschamps yang membawa Timnas Prancis juara dunia 2018. Ah, mungkin itu hanya kebetulan. Tapi kok banyak contohnya.

Tetapi memang, dengan dulu semasa bermain terbiasa mengatur tempo permainan dan menerjemahkan keinginan pelatih di lapangan, para mantan gelandang bisa jadi lebih punya kejelian ketika mereka melatih dibandingkan pemain yang bermain di posisi lainnya. Entahlah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun