Liga Spanyol 'berakhir' lebih cepat. Pagi tadi, Real Madrid mengunci gelar Liga Spanyol musim 2019/20 setelah mengalahkan Villarreal 2-1 di Stadion Estadio Alfredo Di Stefano, Jumat (17/7). Dua gol kemenangan Real dicetak oleh Karim Benzema.
Kemenangan ini membuat perolehan poin Real Madrid (86) tidak lagi terkejar oleh Barcelona (79 poin). meski Liga Spanyol masih menyisakan satu pertandingan. Dalam artian, bilapun Real kalah di laga terakhir, itu tidak mengubah predikat juara.
Menariknya, di akhir pertandingan, pemain-pemain Real Madrid bisa langsung merayakan gelar dan mengangkat piala selayaknya pertandingan final Liga Champions. Mereka tidak perlu menunggu pekan depan.
Sebelumnya, media-media Spanyol memang memberitakan bila pihak pengelola liga akan menyiapkan perayaan gelar di Estadio Alfredo Di Stefano pada pekan ini. Itu merujuk kemungkinan Real Madrid akan juara bila bisa mengalahkan Villarreal. Atau dengan meraih hasil imbang sementara Barcelona juga gagal menang.
Dan begitulah yang terjadi. Real Madrid tidak mau menyia-nyiakan peluang merayakan juara di 'kandang sendiri'. Meski, mereka tidak bermain di markas mereka, Santiago Bernabeu yang tengah direnovasi.
Pun, perayaan gelar itu dirayakan dalam situasi sunyi menyusul liga digelar tanpa penonton imbas dari pandemi Covid-19. Toh, selebrasi juara tetap juara, bagaimanapun situasinya.
Konsistensi, 'rahasia' Real Madrid juara
Sebenarnya, apa 'rahasia' yang membuat Real Madrid juara dan mengungguli Barcelona?
Padahal, ketika Liga Spanyol kembali dilanjutkan pada 12 Juni lalu setelah dihentikan sejak 11 Maret silam, Los Blancos--julukan Real Madrid sejatinya bukan favorit utama.
Pasalnya, dengan liga masih menyisakan 11 pertandingan, Real Madrid kala itu masih ada di peringkat dua. Barcelona masih memimpin klasemen dengan 58 poin. Sementara Madrid memiliki 56 poin.
Artinya, seandainya berhasil memenangi 11 pertandingan secara beruntun, Real Madrid belum tentu juara andai Barcelona juga melakukan hal serupa.
Bahwa, kunci juara Liga Spanyol 2019/20 bergantung pada siapa yang paling konsisten dalam 11 pertandingan sisa.
Toh, Real Madrid lega karena liga diteruskan. Minimal, bilapun sampai akhir musim ternyata mereka tak mampu menyalip Barcelona karena kedua tim sama-sama meraih 11 kemenangan beruntun, toh Real sudah berjuang. Itu lebih melegakan daripada kompetisi dihentikan di tengah jalan dan juaranya ditunjuk.