Lalu, ketika menang atas Brighton, Bruno Fernandes bikin dua gol. Greenwood, bocah Inggris yang baru berusia 18 tahun, mencetak satu gol dan satu assist. Pogba juga membuat satu assist.
Saat melawan Bournemouth, giliran Greenwood yang mencetak dua gol. Tiga gol lainnya oleh Rashford, Martial, dan Bruno. Malah, Bruno juga membuat dua assist. Plus satu assist oleh Matic.
Dan, dini hari tadi, tiga gol kemenangan United atas Villa, dicetak oleh Bruno dari titik penalti di menit ke-27 dan Greenwood di akhir babak kedua.
Gol ini menjadi bukti, betapa berbahayanya Greenwood ketika dibiarkan bebas di sekitar kotak penalti. Tendangannya keras dan presisi ke pojok gawang. Lantas, Paul Pogba mencetak gol ke-58, juga dari sepakan dari luar kotak penalti.
MU diuntungkan karena melawan "tim-tim bawah"?
Tetapi memang, tidak bisa dipungkiri bahwa kemenangan beruntun dan penampilan ganas MU di empat laga tersebut, diraih dari tim-tim yang notabene bukan levelnya mereka.
Nyatanya, bila merujuk pada posisi di klasemen, tiga dari empat tim yang dikalahkan MU, kini tengah berjuang selamat dari ancaman degradasi.
Aston Villa kini ada di peringkat 19, Bournemouth juga di posisi 18. Keduanya calon kuat terdegradasi. Lalu, Brighton ada di posisi 15 dan juga belum aman dari ancaman turun ke Divisi Championship. Hanya Sheffield United yang ada di peringkat 7.
Karenanya, wajar bila kemudian, muncul suara-suara sumbang yang menyebut MU bisa terus menang karena memang diuntungkan oleh jadwal. Bahwa, jadwal mereka memang terbilang mudah.
Toh, MU bisa membungkam suara-suara sumbang itu di beberapa pertandingan tersisa. Di antaranya saat menjamu Southampton pada 14 Juli nanti.
Southampton, meski kini ada di peringkat 14, mereka juga tampil bagus selepas restart dengan meraih tiga kemenangan dari lima laga. Termasuk mengalahkan Manchester City 1-0 (6/7). Dini hari tadi, mereka menahan imbang Everton 1-1 di kandangnya.
Tapi, pembuktian bahwa MU bisa tampil ganas tidak hanya ketika melawan tim kecil akan tersaji di laga terakhir. Saat MU menjamu Leicester City yang kini ada di peringkat 4 dan menjadi rival dalam perburuan 'tiket' ke Liga Champions.