Apa kabar 'turnamen internal' yang digelar PBSI?
Seperti saya tulis sebelumnya, sejak akhir Juni hingga akhir Juli nanti, PP PBSI bekerja sama dengan Mola TV, menggelar kompetisi "home tournament".
Para pebulutangkis Pelatnas di semua sektor (tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran) tampil dalam kompetisi internal. Mereka bermain melawan rekan sendiri.
Turnamen ini dikemas berbeda dengan game yang mereka mainkan selama latihan. Ada referee, wasit, hakim servis, hakim garis, serta team match control. Plus hadiah bagi pemenang. Selengkapnya ada di sini.
Nah, mulai Rabu (8/7/2020) hari ini, turnamen ini memainkan sektor tunggal putra. Sebelumnya, ganda putra menjadi pembuka dengan pasangan Fajar Alfian/Yeremia Erich yang jadi juara. Dan, akhir pekan kemarin, sektor ganda campuran berakhir seru.
Di sektor ganda campuran, pasangan terbaik Indonesia saat ini, Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti, tampil sebagai pemenang.
Namun, sorotan khusus tertuju pada pasangan yang mereka kalahkan di final, yakni Akbar Bintang Cahyono dan Winny Oktavina Kandow. Utamanya Winny.
Ada apa dengan Winny?
Bagi remaja asal Sulawesi Utara ini, turnamen tersebut punya makna lain. Bukan hanya ajang untuk pemanasan. Bukan pula sekadar melepas rindu di masa kevakuman turnamen akibat pandemi.
Winny (21 tahun) seperti ingin memberi pengumuman ke semua orang di PP PBSI. Termasuk ke para badminton lovers di Indonesia. Pengumuman bahwa dirinya pemain muda potensial. Dia ingin menunjukkan bisa move on dari cerita lalu.
Cerita apa?
Cerita yang berawal pada akhir tahun 2018 silam. Ketika PBSI melalui pelatih ganda campuran, memutuskan untuk menjodohkan Winny dengan pemain senior, Tontowi Ahmad. Mereka berpasangan sepanjang tahun 2019.