Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bila "Perahu Kecil" Dihantam Badai Covid-19, Harus Bagaimana?

28 Mei 2020   13:10 Diperbarui: 28 Mei 2020   13:06 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setiap orang menghadapi badai yang sama (Covid-19), tapi masing-masing orang menaiki kapal yang berbeda. Anda menaiki kapal besar yang aman dari badai atau kapal kecil yang oleng/Foto: majalahayah.com


Tidak sedikit orang yang merasa jenuh membaca berita perihal wabah Covid-19. Apalagi bila informasinya sekadar kabar perkembangan tren sebaran Covid yang belum juga turun.

Saya pun mulai bosan menyimak pesan broadcast berkaitan wabah virus ini yang seringkali dibagikan di grup WhatsApp yang saya ikuti. Palingan sekadar membaca sekilas. Tanpa menyimak detail. Apalagi bila pesannya terlalu panjang.  

Namun, pekan kemarin, ada sebuah pesan broadcast yang membuat saya seperti mematung. Menyimak serius. Pasalnya, pesannya sesuai dengan apa yang saya alami di situasi wabah virus ini.  

Ceritanya, ada beberapa bapak-bapak di grup warga di perumahan saya yang berdebat perihal beberapa pedagang kaki lima yang masih berjualan di kawasan tepi jalan.

Ada warga yang lantang menyebut mereka seharusnya ditertibkan demi mencegah sebaran Covid-19. Ada pula warga yang mengatakan mereka hanya berusaha mencari makan karena tidak mendapatkan gaji bulanan seperti kebanyakan warga di perumahan.

Badai yang dihadapi sama, kapal yang dinaiki berbeda-beda

Nah, di tengah perdebatan yang semakin ramai, ada seorang bapak mengirimkan gambar menarik. Gambar tentang beberapa kapal yang tengah terombang-ambing badai di lautan. Dari kapal pesiar, kapal perang, hingga perahu sekoci. Ada tulisan narasi menarik. "We are not all in the same boat, We are all in the same storm". 

Bahwa, kita sekarang menghadapi badai yang sama, tetapi tidak berada di kapal yang sama. Setiap orang di kapalnya masing-masing, tengah mencari jalan keluar atau sekadar bertahan dari badai ini.

Maknanya, perjuangan setiap orang dalam menghadapi badai Covid-19 ini tidaklah sama. Ada yang diberi kelebihan materi sehingga bisa bekerja di rumah saja dan mendapatkan gaji bulanan.

Ada juga yang terseok-seok dengan segala kesulitan untuk bertahan hidup jika di rumah saja. Karenanya, mereka masih bekerja untuk bekerja karena ada keluarga yang harus dicukupi kebutuhannya.

Ya, kita menghadapi badai yang sama, tetapi kita berada di kapal yang berbeda-beda. Pertanyaannya, sampean (Anda) berada di kapal yang mana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun