Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ketika Atasan di Tempat Kerja Tidak Menyukai Kita, Bagaimana Harus Bersikap?

5 Februari 2020   10:52 Diperbarui: 6 Februari 2020   04:27 2536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika atasan i tempat kerja tidak menyukai kita, bagaimana harus bersikap? (Foto: tommcifle.com)

Ada dua tempat yang paling lama kita singgahi dalam menjalani rutinitas sehari-hari. Dua tempat itu, rumah dan tempat kerja.

Tempat kerja bisa bermakna kantor, pabrik, pasar, ataupun minimarket. Sementara rumah bisa juga bermakna tempat hunian di mana kita tinggal.

Bila kita bahagia di dua tempat tersebut, hampir dipastikan hidup kita akan bahagia. Sebaliknya, bila kita susah di salah satu, apalagi di dua tempat itu, entah hidup seperti apa yang sedang Anda jalani.

Definisi bahagia di rumah, sangat jelas. Bila memiliki pendamping hidup dan anak-anak yang bisa membuat kita tenang dan senang. Plus, bisa merasa cukup dengan segala yang ada di rumah.

Bagaimana dengan bahagia di tempat kerja? Definisinya lebih luas. Bisa karena mendapatkan gaji atau keuntungan yang besar. Bisa karena punya teman-teman kerja yang menyenangkan. Bisa pula karena pekerjaan yang dijalani memang membuatnya bahagia.

Namun, banyak kawan yang menyebut, bahagia di tempat kerja itu wujudnya bila kita dan hasil kerja kita disukai oleh atasan. Sebab, bila sudah tidak disukai atasan, mereka merasa bekerja tidak lagi nyaman.

Malah, banyak teman yang keluar dan memutuskan resign dari tempatnya bekerja karena merasa "tidak dianggap" oleh bosnya. Mereka merasa sudah bekerja tahunan, tetapi tidak pernah ada "penghargaan" semisal kenaikan jabatan, gaji, maupun liburan. Yang ada, beban kerja malah ditambah.

Sebenarnya, ketika atasan tidak menyukai kita, itu musibah atau malah berkah?
Akhir pekan kemarin, ada seorang kawan tiba-tiba curhat lewat chat di WhatsApp. Intinya, dia mulai merasa tidak nyaman di kantornya setelah pergantian atasan. Dia merasa atasannya yang baru tidak asyik.

"Mas, apa gak duwe lowongan kerja sing mencerahkan kah?" tulisanya sembari menambahkan emoticon sedih dan tertawa.

"Sekarang mulai berpikir dari penghasilan selain di sini. Mikir pindah mas. Karena wes ga asik dan gak aman," sambung dia.

Kami lantas mengobrol cukup lama. Namun inti dari obrolan itu, meski merasa tidak nyaman dengan situasi di tempat kerjanya sekarang, dia belum berani mengambil keputusan apapun. Hanya sebatas ngedumel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun