Nah, karena jabatannya, dia terbiasa mendengarkan cerita orang-orang perihal atasannya yang memiliki sikap like and dislike dalam berinteraksi dengan bawahannya. Curhatan tentang atasan yang tidak menyukai mereka ini seringkali mendominasi curhatan di DM.
Ujung-ujungnya, mereka bertanya perihal bagaimana harus bersikap bila tidak disukai atasan di tempat kerja?
Dari apa yang dia ceritakan, saya lantas bisa mengambil inti ceritanya perihal masalah ini.
Bahwa, menurut pemahaman banyak orang (mainstream), ketika tidak disukai atasan, itu akan dianggap bisa menjadi awal bencana dalam pekerjaan. Sebab, Anda mungkin merasa karier Anda akan jalan di tempat. Tidak bisa berkembang. Tidak bisa naik di posisi yang lebih tinggi.
Namun, cobalah untuk melihat hal itu dari sisi berbeda. Ketika situasi "dislike atasan" itu terjadi pada Anda, jelas Anda akan merasakan hal-hal yang kurang menyenangkan.
Ada saja hal yang dicari-cari dari kesalahan Anda. Mungkin semua pekerjaan Anda akan dicari salahnya. Apalagi bila Anda semisal melakukan kesalahan seperti terlambat masuk kantor. Anda mungkin juga akan ditambahkan pekerjaan yang aneh-aneh.
Namun, untuk melihat situasi seperti itu baik atau buruk, sebenarnya bergantung dari cara sudut pandang kita. Bahwa kita harus melihat dari sudut pandang berbeda.
Semisal bila pekerjaan yang kita kerjakan ternyata dicari-cari kesalahannya, jangan mengeluh. Justru, itu harus dilihat sebagai tantangan. Sebuah challenge.
Sebab, dengan sering dicari-cari kesalahan oleh atasan, berarti Anda sebenarnya diperhatikan. Bila seperti itu, Anda ibaratnya sedang berada di tengah panggung dan menjadi pusat perhatian.
Bila sudah seperti itu, Anda hanya perlu tetap menjalani pekerjaan dengan perasaan yang gembira. Anda hanya perlu untuk menunjukkan spirit dan totalitas kerja yang semakin besar pula. Bahwa dislike dan spirit itu harus berbanding lurus.
Prestasi mengalahkan rasa tidak suka atasan
Nah, bilapun atasan Anda memang usil mencari kesalahan-kesalahan Anda, bahkan disampaikan ke orang lain, selama Anda bisa lega, sebenarnya masih ada sisi baiknya. Bahwa, Anda jadi tahu apa yang menjadi nilai minus bagi Anda. Anda hanya perlu untuk merenungi kelemahan Anda. Lalu memperbaikinya.