Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Awal Tahun Sibuk Pebulu Tangkis Indonesia, dari Kuala Lumpur, Jakarta, hingga Bangkok

7 Januari 2020   07:11 Diperbarui: 8 Januari 2020   00:49 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya (kiri) dan Marcus Gideon, siap mempertahankan gelar di Malaysia Master 2020/Foto: sports.okezone.com/

Menariknya, Marcus/Kevin dan Hendra/Ahsan menjadi unggulan 1 dan 2 di ganda putra. Dengan berada di pool berbeda, keduanya bisa bertemu di final seperti beberapa turnamen tahun 2019 lalu. Namun, sebelum sampai di final, keduanya harus bisa melewati beberapa lawan tangguh.

Marcus/Kevin misalnya, meski mendapat bye di putaran 1, di round 2 dia bisa menghadapi pasangan Malaysia yang tengah naik daun, Aaron Chia/Soh Wooi Yik. 

Peraih medali emas SEA Games 2019 ini akan lebih dulu menghadapi seniornya, Goh V Shem/Tan Wee Kiong di putaran pertama. Sementara Hendra/Ahsan langsung bertemu pemain top Tiongkok, Zhang Nan bersama pasangan barunya, Ou Xuan Yi di putaran pertama.

Di sektor ganda lainnya, pasangan ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva dan ganda putri Greysia Polii/Apriani Rahayu, diharapkan bisa tampil lebih konsisten di tahun 2020 ini. 

Sepanjang tahun 2019 lalu, meski mampu meraih gelar, tetapi penampilan mereka masih belum konsisten dari turnamen ke turnamen lainnya.

Tantangan berat tunggal putri
Sementara di tunggal putri, Gregoria Mariska dan Fitriani diharapkan bisa mengubah 'wajah' tunggal putri yang acapkali menjadi 'penggembira' di turnamen level Super 500 sepanjang tahun 2019 lalu.

Menariknya, tantangan berat langsung dihadapi Gregoria. Dia langsung bertemu pemain top Thailand yang menjadi unggulan 5, Ratchanok Intanon. Dalam enam kali pertemuan, Gregoria belum berhasil menundukkan juara dunia 2013 tersebut.

Menanggapi fakta tersebut, dalam wawancara dengan badmintonindonesia.org, pelatih kepala tunggal putri PBSI, Rionny Mainaky, mengatakan Gregoria harus siap menghadapi siapa pun lawannya, termasuk Intanon.

"Hasil undiannya ketemu Ratchanok lagi di babak awal. Memang sering sekali harus bertemu Ratchanok, tapi inilah hasil undian, harus dihadapi. Ketemu siapa pun harus hadapi dan harus bisa lewati," ujar Rionny.

Menurut Rionny, Gregoria sudah berapa kali bertemu Ratchanok. Bahkan, dia pernah berpeluang menang tetapi akhirnya kalah rubber game. Seharusnya, juara dunia junior 2018 ini sudah tahu apa saja yang mesti diantisipasi.

"Misalnya smash-smash beloknya Ratchanok. Gregoria juga harus lebih fokus lagi di poin-poin akhir, jangan sampai lengah dan pokoknya harus bisa pegang kontrol terus," ucap Rionny seperti dikutip dari https://badmintonindonesia.org/app/information/newsDetail.aspx?/8858.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun