Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

"Minions" Kalah Beruntun dari Ganda Jepang, Peluang Emas Olimpiade Terancam?

15 Desember 2019   09:23 Diperbarui: 15 Desember 2019   14:14 1472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspresi Marcus/Kevin usai dikalahkan ganda Jepang, Endo/Watanabe di semifinal BWF World Tour Finals, Sabtu (14/12). Ini kekalahan kelima beruntun mereka di tahun ini/Foto: badmintonindonesia.org

Sebab, Endo (32 tahun) dan Watanabe (22 tahun) memiliki kemampuan mengatur tempo permainan dan mampu bertahan solid.

Endo/Watanabe percaya diri karena punya kemampuan bertahan yang sangat baik. Agresivitas Marcus/Kevin acapkali terbentur pertahanan rapat mereka. 

Ditambah lagi dengan kesalahan sendiri Marcus/Kevin yang berbuah poin gratis untuk ganda Jepang tersebut. Pendek kata, Marcus/Kevin tidak bisa bermain nyaman ketika menghadapi mereka.

Endo/Watanabe juga piawai memainkan ritme main dengan tidak bermain bola-bola datar yang menjadi kesenangan Marcus/Kevin. 

Sebab, bila beradu bola-bola drive, mereka tahu bakal kalah cepat dari Minions. Jadilah mereka bermain kalem dengan kombinasi bermain net dan mengangkat bola ke belakang lapangan.

Seperti di pertandingan semifinal kemarin, di game pertama, Marcus/Kevin tak berkutik di game pertama. Mereka terus ditekan Endo dan Watanabe. Bahkan, di interval pertama, Endo/Watanabe unggul 11-3. Lantas terus mendominasi perolehan poin hingga unggul 21-11.

Di game kedua, Marcus/Kevin memperlambat tempo. Mereka menyerang lebih slow dengan kombinasi bola lob dan smash. Meski bermain lebih lambat, tapi hasilnya bagus. 

Mereka bisa meraih poin dengan cepat. Ditambah lagi beberapa kesalahan Endo/Watanabe. Mereka unggul 11-7 di interval pertama. Lantas unggul jauh di angka, 17-10, dan akhirnya unggul 21-15 setelah smash Endo menyangkut di net.

Di game ketiga, Marcus/Kevin sebenarnya langsung gas pol. Mereka langsung unggul 2-0. Namun, ganda Jepang bisa menyamakan skor dan tahu-tahu berbalik unggul 5-3. 

Kecerdikan Endo dan Watanabe dalam mengatur aliran bola membuat Marcus/Kevin lagi-lagi dalam posisi tertekan. Endo dan Watanabe unggul 11-5 di interval pertama.

Di interval kedua, ganda Jepang semakin mendominasi. Sementara Marcus/Kevin seolah bingung harus bagaimana. Sebab, serangan-serangan mereka bisa dikembalikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun