Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Ditunggu, Bulu Tangkis Bisa Menambah Berapa Medali Emas?

8 Desember 2019   06:16 Diperbarui: 8 Desember 2019   10:26 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan Wahyu Nayaka (kanan) dan Ade Yusuf, menjadi satu-satunya harapan Indonesia di ganda putra untuk meraih medali/Foto: badmintonindonesia.org

Sementara di sektor ganda putra, pasangan Greysia Polii/Apriani Rahayu yang menjadi unggulan 1, memperlihatkan keseriusan mereka tampil di ajang ini. Kemarin, Greysia/Apri memastikan lolos ke semifinal usai menang dengan skor telak atas ganda Thailand, Savitree Amitrapai/Puttita Supajirakul 21-7, 21-11.

Greysia (32 tahun), boleh jadi penasaran. Pasalnya, dalam tiga kali penampilan sebelumnya di SEA Games, dia selalu gagal meraih medali emas. Dia selalu kalah di final. Yakni di SEA Games 2005 dan 2007 saat berpasangan dengan Jo Novita. Lalu, di tahun 2013 saat bermain dengan Nitya Krishinda. Meski setahun kemudian, pasangan ini meraih medali emas di Asian Games 2014.

Nah, bila ingin mencicipi final keempatnya di SEA Games, Greysia harus bisa membimbing Apriani saat menghadapi ganda Malaysia, Vivian Hoo/Yap Cheng Wen di semifinal nanti.

Greysia/Apri kini menjadi satu-satunya wakil di ganda putri setelah pasangan Indonesia lainnya, Siti Fada Silva/Ribka Sugiarto terhenti di perempat final. Siti/Ribka yang baru berusia 19 tahun, dikalahkan ganda nomor satu Malaysia yang menjadi unggulan 2, Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean dengan skor 19-21, 16-21.

Hanya di sektor ganda campuran, Indonesia bisa memiliki dua wakil di semifinal atas nama Praveen Jordan/Melati Daeva dan Rinov Rivaldy/Pitha Mentari. Kemarin, Praveen/Melati yang menjadi unggulan 1, menang atas ganda tuan rumah, Alvin Morada/Alyssa Yasbel Leonardo 21-13, 21-13.

Sementara Rinov/Pitha yang bukan pemain unggulan, membuat kejutan dengan mengalahkan ganda Thailand unggulan 4, Nipitphon Phuangphuapet/savitree Amitrapai 21-23, 21-13, 21-14.

Kabar bagusnya, Praveen/Melati dan Rinov/Pitha tidak bertemu di semifinal. Mereka akan bertemu pemain Malaysia. Praveen/Melati bertemu pasangan Tan Kian Menng/Lai Pei Jing yang menjadi unggulan 3. Sementara Rinov/Pitha bertemu Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai yang menjadi unggulan. Mungkinkah terjadi "All Indonesian Final" di ganda campuran? Tentu saja mungkin.

Kok tunggal putra tidak punya wakil di semifinal?

Ya, dari lima sektor, hanya tunggal putra yang tidak punya wakil di semifinal. Kok bisa? Bukankah di SEA Games kali ini, Indonesia menurunkan dua tunggal putra andalannya, Jonathan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting yang rangking BWF nya paling tinggi diantara semua peserta tunggal putra lainnya?

Benar. Jonatan dan Ginting memang turun. Namun, mereka hanya ikut di nomor beregu. Mereka turun demi memuluskan target meraih sekaligus mempertahankan medali emas di nomor beregu. Dan target itu sudah terpenuhi.

Lantas, mereka bersiap tampil di BWF World Tour Final yang akan berlangsung di Guangzhou, Tiongkok mulai 11 Desember mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun