Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Pak Ciputra dan Jasa Besarnya bagi Bulu Tangkis Indonesia

28 November 2019   07:41 Diperbarui: 28 November 2019   19:42 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Ciputra ketika memberikan apresiasi kepada Hendra Setiawan yang merupakan pemain didikan PB Jaya Raya, klub bulu tangkis yang didirikan pak Ciputra/Foto: Badmintonesia/tribunolahraga.com)

Kabar duka meninggalnya pengusaha properti, Dr Ir Ciputra, menjadi berita yang paling banyak diulas oleh media arus utama pada Rabu (27/11) kemarin. 

Dilansir dari beberapa media, pengusaha pendiri Ciputra Group ini menghembuskan nafas terakhir di Singapura pada pukul 01.05 waktu setempat. Pak Ciputra tutup usia di usia 88 tahun.

Banyak orang mengenal Ir Ciputra yang lahir di Parigi, Sulawesi Tengah pada 1931 itu sebagai arsitek. Ciputra merupakan pengusaha properti terkemuka di Indonesia yang sukses mendirikan Ciputra Group, Jaya Group, dan Metropolitan Group.

Namun, tidak banyak orang yang tahu bila Ciputra memiliki jasa besar terhadap kejayaan bulu tangkis Indonesia di kancah dunia. Sejak empat dekade lalu, pak Ciputra sudah mencurahkan perhatian besar untuk bulu tangkis Indonesia. Melalui klub PB Jaya Raya yang dibentuknya, banyak juara dunia bulu tangkis lahir.

Dikutip dari Kompas.com, ketika meresmikan gedung olahraga PB Jaya Raya di Bintaro Jaya, Tangerang Selatan pada 15 September 2016 silam yang dihadiri beberapa pejabat dan nama-nama top di bulu tangkis, Pak Ciputra bercerita perihal alasan mengapa dirinya dulu lebih memilih membesarkan bulu tangkis daripada olahraga lainnya.

Melalui PB Jaya Raya, Ciputra ingin Indonesia punya pemain berprestasi d level dunia

Menurut Pak Ciputra, kala itu, pada awal 1970-an, Gubernur DCI Jakarta, Ali Sadikin memintanya untuk ikut mengembangkan olah raga di ibu kota. Bang Ali memintanya mengembangkan dua cabang. 

Yakni bulu tangkis dan sepak bola. Namun, berdasarkan intuisinya, pak Ciputra lantas memilih bulu tangkis yang dianggapnya lebih menjanjikan.

Dikutip dari Kompas.com, alasan utama Pak Ciputra memilih bulu tangkis karena merasa lebih mengenalnya. Sebab, ketika muda, dia pernah menjadi pemain bulu tangkis. Dia juga mengaku mengenal tokoh-tokoh bulu tangkis top saat itu seperti Rudy Hartono atau pun Ferry Sonneville.

"Yang ketiga, tentunya berdasar perhitungan bahwa dengan struktur tubuh manusia Indonesia, olah raga ini lah yang paling berpeluang membawa nama daerah dan negara," ujar pak Ciputra kala itu seperti dikutip dari.

Nah, ketika membentuk PB Jaya Raya pada 40 tahun lalu, visi Pak Ciputra tidak hanya ingin melahirkan pemain yang bisa bersaing di level lokal maupun regional. Namun, pemain-pemain yang mampu berprestasi di level dunia. Kepada para pembina PB Jaya Raya, dia mengaku memberikan target paling tinggi di dunia olahraga. Yakni, medali emas Olimpiade.

Dan, sejarah bicara, harapan pak Ciputra itu bukan sekadar mimpi di tidur siang. Lewat kerja keras dan dedikasinya, ada banyak pemain bulu tangkis yang dibesarkan di PB Jaya Raya yang kemudian mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Para atlet bulu tangkis yang dilahirkan dari 'rahim' PB Jaya Raya itu berhasil meraih medali emas Olimpiade, juara dunia, juara All England dan juga sukses di Piala Thomas dan Piala Uber yang merupakan kejuaraan beregu.

Sejarah mencatat ada nama Susy Susanti yang meraih emas tunggal putri di Olimpiade 1992 di Barcelona. Lalu pasangan ganda putra Candra Wijaya dan Tony Gunawan yang meraih medali emas di Olimpiade 2000 di Sydney, Australia. Serta, Markis Kido dan Hendra Setiawan yang meraih medali emas ganda putra di Olimpiade 2008 di Beijing.

Jangan lupakan nama Rudy Hartono. Tunggal putra legendaris Indonesia ini pernah meraih medali emas Olimpiade 1972 di Munich, juara dunia 1980 dan delapan kali juara All England. Termasuk empat kali juara Piala Thomas dan medali emas Asian Games 1970 di Bangkok.

Merujuk pada data Kompas.com, sejak berdiri pada tanggal 17 Juli 1976, pemain-pemain dari PB Jaya Raya telah menyumbangkan 3 emas Olimpiade, 8 emas kejuaraan dunia, 12 kali juara All England, 8 kali juara Piala Thomas, 3 kali juara Piala Uber, 1 kali juara Piala Sudirman, 13 medali emas kejuaraan Asia, 7 medali emas Asian Games dan 59 medali emas SEA Games.

Itu data 2016 silam. Dalam tiga tahun terakhir, gelar itu terus bertambah. Seperti tahun ini, Hendra Setiawan yang merupakan didikan PB Jaya Raya, mampu meraih gelar di All England dan Kejuaraan Dunia 2019 bersama pasangannya, Mohammad Ahsan.

Deretan gelar semakin panjang bila menyebut nama-nama pebulutangkis yang besar bersama PB Jaya Raya seperti Muhammad Rian Ardianto, Hafiz Faizal, Alfian Eko Prasetya, Greysia Polii, Della Destiara Haris, dan Rizki Amelia Pradipta. Termasuk Marcus Gideon yang bergabung sejak Juni 2018. Mereka ikut meraih gelar untuk Indonesia dalam tiga tahun terakhir.

Selain banyaknya atlet-atlet dari PB Jaya Raya yang telah mengharumkan nama bangsa, jasa besar pak Ciputra terhadap bulu tangkis adalah tekadnya untuk menemukan bibit-bibit baru dalam olahraga tepok bulu ini. Salah satunya pendirian GOR di Bintaro Jaya, Tangerang selatan tersebut.

GOR yang dibangun PB Jaya Raya di atas lahan 1.3 ha di wilayah Kelurahan Sawah Baru, Ciputat itu sungguh keren. Terdapat 16 lapangan bulu tangkis. Juga ada tribun penonton yang mampu menampung 500 penonton. Bahkan, GOR tersebut juga memiliki asrama dengan 50 ruangan yang mampu menampung 132 atlet dari usia 12 sampai 18 tahun.

Tak hanya founder PB Jaya Raya, Ciputra juga dianggap ayah

Merujuk pada jasa besarnya kepada bulu tangkis Indonesia tersebut, meninggalnya pak Ciputra menjadi kabar duka bagi dunia bulu tangkis tanah air. Segenap keluarga besar PP PBSI merasakan duka mendalam.

Melalui rilis yang bisa dilihat di badmintonindonesia.org, Ketua Umum PP PBSI, Wiranto menyampaikan bahwa PP PBSI merasa sangat kehilangan dengan wafatnya pak Ciputra. 

Menurut Wiranto, bagi PBSI, pak Ciputra bukan hanya tokoh pengusaha properti yang sukses. Lebih dari itu, Pak Ciputra juga sangat memberikan perhatian terhadap perkembangan bulutangkis di Indonesia.

"Melalui klub Bulutangkis Jaya Raya, sudah tidak terbilang lagi berapa juara-juara dunia yang dipersembahkan kepada Ibu Pertiwi. Kami semua mendoakan semoga arwah beliau mendapatkan tempat yang mulia disisi Tuhan Yang Maha Kuasa dan semangat beliau akan terus dijiwai oleh segenap pejuang bulutangkis Indonesia. Selamat Jalan Pak Ciputra, perjuanganmu akan kami teruskan," ujar Wiranto seperti dikutip dari sini.

Bagi Susy Susanti, atlet legendaris jebolan PB Jaya Raya yang kini menjabat Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi di PP PBSI, menyebut jasa-jasa pak Ciputra luar biasa besar untuk bulutangkis. 

Selain terus memberi perhatian dan nasehat, pak Ciputra juga memberikan dukungan dana yang terus menerus dalam membina atlit-atlet muda.

Susy Susanti ketika bersama Pak Ciputra. Bagi Susy, Ciputra merupakan ayah yang berjasa besar dalam karier bulu tangkisnya/Foto: suara.com
Susy Susanti ketika bersama Pak Ciputra. Bagi Susy, Ciputra merupakan ayah yang berjasa besar dalam karier bulu tangkisnya/Foto: suara.com
Sebagai atlet yang dibesarkan PB Jaya Raya sejak kecil, bagi Susy, sosok Ir Ciputra tidak hanya sebagai founder klub Jaya Raya. Dia bahkan sudah menganggap pak Ciputra sebagai ayah yang sangat perhatian terhadap anak-anak asuhnya.

Kepada badmintonindonesia.org, Susy bercerita, ketika dirinya dulu mengawali perjuangan sebagai atlet untuk menapaki prestasi tingkat dunia, pak Ciputra sering hadir langsung menonton dirinya bertanding. Menurutnya, pak Ciputra tak pernah berhenti menjadi salah satu pendukung terbesar dalam karier bulutangkisnya.

"Beliau menganggap saya bukan hanya sebagai atlet asuhannya, tapi seperti anak sendiri. Saat saya menikah pun, nama beliau tercantum sebagai orangtua yang ikut mengundang dalam kartu undangan kami," sebut Susy.

Tidak hanya pemain legenda, dedikasi dan perhatian Pak Ciputra juga dirasakan atlet bulu tangkis masa kini. Kebiasaan-kebiasaannya dalam memberikan motivasi langsung kepada para atletnya sebelum bertanding, masih terus ia lanjutkan. Meski, kondisi kesehatannya menurun dalam beberapa waktu terakhir.

Salah satu pemain senior di Pelatnas, Greysia Polii menuturkan, dirinya acapkali ditelpon langsung atapun dikirimi pesan motivasi oleh Pak Ciputra.

"Walau dalam keadaan sakit, dalam dua tahun belakangan, tetap kirim semangat lewat asisten beliau," ujar Greysia yang pernah meraih emas ganda putri Asian Games Incheon 2014 bersama Nitya Krishinda Maheswari yang sama-sama jebolan PB Jaya Raya.

Dunia olahraga Indonesia butuh figur seperti pak Ciputra

Pada akhirnya, merujuk pada jasa-jasa besarnya dalam ikut membesarkan bulu tangkis Indonesia, meninggalknya Ir Ciputra memang menjadi kehilangan besar bagi bulu tangkis Indonesia.

Saya pribadi mengapresiasi dan mengagumi figur-figur hebat yang memiliki perhatian besar pada dunia olahraga. Tidak hanya perhatian berupa saran maupun motivasi, tetapi juga mau mendedikasikan kelebihan finansial yang dimilikinya untuk memajukan olahraga.

Kita butuh banyak figur seperti pak Ciputra yang punya kecintaan luar biasa pada olahraga sehingga dengan senang hati mau ikut memajukan bulu tangkis di Indonesia, hingga meraih prestasi di kancah dunia.

Dunia olahraga kita, tidak hanya bulu tangkis, tetapi juga cabang olahraga (cabor) lainnya, butuh 'bapak angkat' keren seperti pak Ciputra. Figur bapak angkat yang tidak hanya dengan senang hati mau menghidupi olahraga dari nol menjadi besar dan hebat.

Namun, juga figur yang bisa menjadi orang tua bagi atlet-atletnya. Orang tua yang punya perhatian besar pada anak-anaknya. Tidak pelit memberikan motivasi. Serta, mau meluangkan waktu di sela kesibukannya untuk hadir langsung di lapangan demi memberikan dukungan bagi tumbuh kembang karier mereka.  

Pak Ciputra memang telah pergi meninggalkan bulu tangkis yang sangat dicintaianya. Tapi, semangat besarnya, kerja kerasnya, dan kecintaannya pada olahraga, terkhusus bulu tangkis, akan terus hidup. Teladan pak Ciputra kita harapkan semoga akan diwarisi figur-figur hebat lainnya di negeri ini. Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun