Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Introspeksi dan Inovasi, Kunci Marcus/Kevin Meraih Gelar Semudah "Share Pesan Broadcast"

12 November 2019   14:13 Diperbarui: 12 November 2019   14:23 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya (kiri) dan Marcus Gideon, sudah memenangi 8 gelar BWF di tahun ini. Level permainan mereka kini mengungguli ganda putra dunia lainnya/Foto: Olahraga.Kompas.com

Sebelumnya, di semifinal, mereka menang 21-16, 21-10 atas ganda India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Yang menarik dari laga ini, ganda India tersebut mengalahkan pasangan Tiongkok juara dunia 2018, Li Junhui/Liu Yuchen di perempat final. Padahal, akan menarik bila Marcus/Kevin bertemu Li/Liu yang merupakan 'musuh bebuyutan'. Nyatanya, penampilan Li/Liu tahun ini menurun.

Marcus/Kevin juga sangat menikmati permainan. Ketika melawan ganda Jepang di final, mereka beberapa kali melakukan aksi-aksi pukulan 'tipuan'. Termasuk poin kemenangan di game kedua yang membuat mereka juara. Betapa Kevin melakukan pukulan tipuan di depan net yang sukar dipercaya. Silahkan melihatnya di tayangan ulang di channel Youtube

"Kami senang dengan penampilan kami, kami merasa bisa menikmati permainan dan tampil cukup baik," ujar Marcus dikutip dari badmintonindonesia.org.

Selain angka kemenangan yang mencolok yang menunjukkan betapa ganasnya Marcus dan Kevin saat menyerang, Fuzhou Open 2019 juga menampilkan fakta lain. Marcus/Kevin kini juga semakin oke dalam bertahan. Sebuah akun media sosial menyebut mereka "raja defense baru".      

Ya, bila di awal 2019 silam, Marcus/Kevin dikenal sebagai pasagan all out attack yang defense nya terkadang kedodoran, mereka kini punya defense kokoh. Di Fuzhou Open, termasuk di French Open dan Denmark Open di mana mereka juga jadi juara, Minnions menampilkan penyelamatan-penyelamatan luar biasa. Tak jarang, mereka jatuh bangun untuk mengembalikan shuttlecock ketika diserang.

Faktanya, mereka kini tidak pernah lagi kehilangan game dengan skor mencolok. Di Fuzhou China Open, sekali mereka kehilangan game. Yakni saat main rubber game dengan ganda Tiongkok, He Jiting/Tan Qiang di putaran kedua. Mereka kalah 16-21 di game pertama. Lalu di French Open, mereka juga sekali kehilangan game, 19-21 saat melawan ganda muda Tiongkok, Di Zijian/Wang Chang di putaran pertama.

Skor kekalahan mereka tipis. Bandingkan dengan kekalahan di final Kejuaraan Asia 2019 lalu. Marcus/Kevin kalah dengan skor 18-21, 3-21 dari ganda Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe yang dijuluki masternya defense.

Pekan ini tampil di Hong Kong Open, berpeluang tambah gelar

Nah, merujuk pada kondisi Marcus/Kevin yang tengah on fire, pekan ini mereka berpeluang meraih gelar kesembilan mereka di tahun 2019. Minnions akan tampil di Hong Kong Open Super 500.

Berstatus sebagai unggulan 1, Marcus/Kevin akan berupaya memburu hat-trick gelar di Hong Kong Open. Ya, mereka merupakan juara dalam dua edisi terakhir turnamen yang digelar sejak tahun 1982 ini.

Peluang juara terbuka. Lha wong lawan-lawan yang dihadapi tetap sama itu-itu saja. Mereka bisa bertemu gand Tiongkok, Liu Cheng/Huang Kaixiang di putaran kedua. Lalu mungkin bertemu He Jiting/Tan Qiang atau Endo/Watanabe di perempat final.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun