Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Dihajar" Uni Emirat Arab, ke Mana Perginya Semangat Timnas yang Dulu?

11 Oktober 2019   06:32 Diperbarui: 11 Oktober 2019   14:51 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Tribunnews | Irwan Rismawan

Lalu, ada apa dengan Timnas Indonesia di Dubai tadi malam?
Mari kita menengok siapa saja yang dimainkan pelatih Simon McMenemy di Dubai tadi malam. McMenemy seolah ingin memperlihatkan kepada suporter Indonesia, utamanya warganet, bahwa ia figur pelatih yang mau mendengarkan masukan dari suporter.

Semalam, pelatih asal Skotlandia ini memainkan beberapa pemain baru dalam starting XI yang dimainkan. Sementara beberapa pemain yang kurang tampil bagus ketika menghadapi Malaysia dan Thailand, dibangkucadangkan. Persis seperti permintaan warganet.

Dilansir dari Soccerway, di posisi penjaga gawang, kiper asal Bali United, Wawan Hendrawan dipercaya menggantikan posisi Andritany Adriansyah yang sempat disorot saat Indonesia kalah dari Thailand. Lalu di lini belakang, Simon juga memainkan Yanto Basna untuk menemani Hansamu sebagai bek tengah. Termasuk memainkan Gavin Kwan sebagai full back.

Simon juga membuat perubahan mencolok di lini tengah dengan memasukkan Dendi Santoso dan Hanif Sjahbandi dalam skema 4-4-2. Ia bahkan membangkucadangkan Evan Dimas dan Lilipaly, juga Saddil Ramdani yang selama ini jadi motor penggerak di lini tengah. Hanya Andik Vermansah, 'motor' yang dimainkan.

Mungkin, dengan memainkan Zulfiandi, Dendi dan Hanif, Simon menginginkan Timnas lebih dulu bermain aman di babak pertama. Sembari menunggu kesempatan memasukkan pemain bertipikal menyerang di babak kedua.

Strategi ini sebenarnya sempat berjalan sesuai rencana. Memang, Timnas kesulitan menciptakan peluang. Memang, UEA menguasai permainan dengan penguasaan bola di atas 60 persen. Toh, hingga menit ke-40, gawang Indonesia masih aman. skor masih 0-0.

Namun, yang terjadi semenit kemudian, berawal dari sebuah umpan crossing, kiper Wawan Hendrawan salah dalam mengantisipasi datangnya bola. Menurut pandangan orang awam yang rajin menonton bola, dalam situasi seperti itu, bola seharusnya bisa ditepis keluar ke atas gawang.

Dalam tayangan ulang, pemain UEA yang berusaha mengejar bola, Khalil Ibrahim, juga sempat menghentikan langkahnya. Namun, yang terjadi, Wawan berusaha menangkap bola. Dan, tangkapannya kurang lengket. Bola lantas lepas dan disambar Ibrahmi. UEA pun munggul 1-0 di babak pertama.

Di babak kedua, pertahanan Timnas yang sempat kokoh di babak pertama, justru berubah bak seperti sarang laba-laba yang rapuh. Baru enam menit, UEA mencetak gol kedya lewat Ali Ahmed Mabkhout di menit 51. Disusul penalti Mabkhout di menit ke-63.

Setelah itu, Simon lantas memasukkan Lilipaly menggantikan Beto Goncalves. Sebelumnya, Andik ditarik keluar digantikan Saddil Ramdani di menit ke-55. Disusul Manahati Lestusen menggantikan Irfan Bachdim. Simon seolah ingin timnya lebih solid dengan menambah pemain tipikal bertahan seperti Manahati.

Namun, yang terjadi, Mabkhout kembali menjebol gawang Indonesia. Penyerang berusia 29 tahun ini mencetak hattrick di menit ke-72. UEA menutup laga dengan lima gol lewat gol pemain pengganti, Tariq Ahmed Hassan di menit ke-93.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun