Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelajaran dari Anjloknya Lift di Tempat Umum

4 Oktober 2019   11:32 Diperbarui: 4 Oktober 2019   12:04 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kita perlu waspada agar tidak menjadi korban lift bermasalah/Foto: Megapolitan Kompas

Kabar adanya lift yang bermasalah (anjlok atau macet) di kantor pemerintahan maupun tempat-tempat umum, selalu memunculkan rasa ngeri. Meski sekadar membaca berita pilu itu dari media, kita ikut merasa ngilu membayangkan mereka yang terjebak di dalam lift itu.

Bahkan, meski kejadian lift bermasalah tersebut jauh dari tempat tinggal kita, tetapi kita ikut merasakan kekhawatiran. Kok bisa begitu?

Sebab, selaku pengguna lift yang sehari-hari menggunakan "lemari besi berjalan vertikal" tersebut, baik di tempat kerja maupun di tempat umum seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit, maupun hotel, kita merasa punya 'ikatan emosional'.

Dalam artian, ketika terjadi musibah lift di manapun, kita jadi ikut khawatir. Kita jadi berpikir, jangan-jangan besok kita yang menjadi korban lift bermasalah di kantor ataupun di tempat umum. Meski tidak berharap, tapi siapa tahu kan?

Karenanya, penting untuk bersikap waspada. Apalagi, selama ini, kabar lift bermasalah cukup sering terjadi. Tidak hanya di film Hollywood. Tapi juga di dunia nyata. Bahkan di sekitar kita.

Termasuk yang masih segar dalam ingatan kita, pada September lalu, lift di Gedung A Kantor Wali Kota Jakarta Timur, anjlok. Dikutip dari berita Antara, dalam peristiwa lift anjlok tersebut, belasan penumpang yang merupakan kalangan tamu, terjebak.

Ternyata, ini merupakan kejadian kedua di Gedung A Kantor Wali Kota Jakarta Timur. Peristiwa serupa juga pernah terjadi pada Oktober 2018 silam. Kala itu, sekitar 12 pegawai di lingkup kantor Wali Kota Jakarta Timur dievakuasi petugas karena terjebak dalam lift akibat kelebihan kapasitas seperti dikutip dari Antaranews.

Dari kejadian anjloknya lift tersebut, ada pelajaran yang bisa kita ambil sebagai pengguna lift. Ya, dari peristiwa ini, ada 'blessing in disguise' yang bisa dipetik agar kita lebih waspada. Minimal, kita bisa berusaha untuk terhindar sebagai korban lift bermasalah. Apa saja?

Patuhi aturan maupun peringatan yang ada

Ya, penting untuk memperhatikan peraturan ketika menggunakan lift. Sebab, tidak jarang, lift yang bermasalah, sebenarnya tidak mendadak bermasalah. Artinya, lift itu memang berpotensi bermasalah. Bisa karena usianya.

Biasanya, pihak pengelola gedung sudah memberikan peringatan. Semisal memberikan peringatan perihal jumlah maksimal pengguna lift. Hingga peringatan lift memang tidak bisa digunakan. Peringatan ini yang harus dipatuhi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun