Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mengenal Norwich City, "Burung Kenari Mematikan" di Liga Inggris

15 September 2019   07:17 Diperbarui: 15 September 2019   10:26 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: John Sibley/Action Images via Reuters

Farke yang kini berusia 42 tahun, didatangkan ke Norwich pada 25 Mei 2017. Demi Farke, Norwich harus mengabaikan sejarah. Selama 114 tahun berdirinya klub itu, Farke menjadi pelatih yang bukan orang Inggris. Dia disodori kontrak selama dua tahun. Targetnya tentu saja membawa Norwich promosi ke Premier League.

Daniel Farke bersama Teemu Pukki/Foto: Twitter PinkUn
Daniel Farke bersama Teemu Pukki/Foto: Twitter PinkUn
Datang ke Norwich, Farke lantas mengubah gaya main Si Burung Kenari. Cara main dengan umpan-umpan panjang dan crossing yang merupakan gaya lawas klub-klub Inggris, ia ubah menjadi pendekatan umpan-umpan dengan pergerakan cepat dan juga fokus pada penguasaan bola.

Cara seperti itu yang ia terapkan di tim Jerman, Borussia Dortmund. Ya, Farke memang pernah melatih tim Dortmund B.

Toh, pendekatan itu tidak langsung berhasil di Inggris. Di musim pertamanya, Norwich hanya mampu berada di peringkat 14 Divisi Championship. Farke sekadar membawa Norwich menang 15 kali, imbang 15 kali dan kalah 16 kali.

Namun, musim pertama itu rupanya menjadi perkenalan Farke dengan sepak bola Inggris. Di musim keduanya, 2018/19, Si Burung Kenari mampu tampil mematikan. Norwich jadi juara Championship dan promosi ke Premier League. Farke pun terpilih sebagai Manager of The Month edisi November.

Atas performa apik Norwich itu, pada Maret 2019, Farke disodori perpanjangan kontrak tiga tahun. Bila tidak ada perubahan, dia akan berada di klub hingga Juni 2022.

Tentu saja, sehebat apapun pelatih, dia harus punya 'kepanjangan tangan' di lapangan. Pemain-pemain yang bisa menerjemahkan keinginannya dalam permainan. Dalam hal ini, Norwich punya beberapa pemain. Yang paling menonjol ada nama Teemu Pukki.

Penyerang Timnas Finlandia berusia 29 tahun ini sedang ganas. Pukki yang merupakan top skor Championship musim lalu dengan 29 gol, bisa meneruskan ketajamannya di Premier League. Pukki kini sudah mengemas enam gol. Dia terpilih sebagai Player of The Month edisi Agustus.

Tentu saja, Pukki tidak sendirian. Norwich masih punya Emiliano Buendia. Pemain Argentina berusia 22 tahun ini merupakan 'tukang assist' nya Norwich. Dalam 5 laga, Buendia sudah membuat 4 umpan kunci yang menjadi gol (assist).

Juga ada Todd Cantwell, sang pencetak gol kedua Norwich ke gawang City. Pemain muda Inggris berusia 21 tahun ini juga sudah mengemas dua assist.

Serta, jangan lupakan nama Ibrahim Amadou. Dialah alasan lini pertahanan Norwich cukup kokoh meski terus digempur City. City bahkan hanya bisa membuat gol di akhir waktu lewat Sergio Aguero di menit 45 dan Rodri Hernandez di menit 88. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun