Dalam hal pembinaan berkelanjutan ini, Tiongkok-lah yang paling berhasil. Nama-nama pemain seperti Chen Long, Li Junhui, Liu Yuchen, Chen Qingchen, Jia Yifan dan Zheng Siwei yang pernah jadi juara dunia junior, lantas melengkapinya dengan gelar juara dunia di level senior. Sementara Jepang punya Nozomi Okuhara dan Kento Momota. Serta Thailand punya Ratchanok Intanon.
Rata-rata mereka butuh waktu tiga tahun hingga lima tahun untuk bisa menjadi juara dunia level senior. Bila seperti itu, masih ada waktu bagi Gregoria Mariska, Rinov dan Pitha serta Leo dan Indah untuk terus berproses menempa diri. Begitu juga dengan Gloria dan Melati yang kini punya pasangan baru di lapangan.
Pada akhirnya, semoga momen di kantor Kemenpora kemarin, menjadi momentum untuk menguatkan kembali tekad dalam pembinaan pemain usia dini dengan melakukan penjaringan bibit-bibit potensial secara berkelanjutan. Semoga kabar tersebut, semakin membuat PBSI dan pebulutangkis kita, termotivasi untuk memberikan kebanggaan bagi Indonesia di pentas dunia. Salam. Â
Referensi:Â