Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

KPAI, PBSI, dan Pentingnya "Pembibitan Juara Dunia" Sejak Dini

13 September 2019   09:36 Diperbarui: 13 September 2019   09:49 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembibitan pemain sejak usia dini dengan mendekatkan anak-anak ke lapangan, menjadi tugas penting bagi PBSI. Sebab, menjadi juara dunia tidak bisa tiba-tiba juara/Foto: BBC.

Dalam hal pembinaan berkelanjutan ini, Tiongkok-lah yang paling berhasil. Nama-nama pemain seperti Chen Long, Li Junhui, Liu Yuchen, Chen Qingchen, Jia Yifan dan Zheng Siwei yang pernah jadi juara dunia junior, lantas melengkapinya dengan gelar juara dunia di level senior. Sementara Jepang punya Nozomi Okuhara dan Kento Momota. Serta Thailand punya Ratchanok Intanon.

Rata-rata mereka butuh waktu tiga tahun hingga lima tahun untuk bisa menjadi juara dunia level senior. Bila seperti itu, masih ada waktu bagi Gregoria Mariska, Rinov dan Pitha serta Leo dan Indah untuk terus berproses menempa diri. Begitu juga dengan Gloria dan Melati yang kini punya pasangan baru di lapangan.

Pada akhirnya, semoga momen di kantor Kemenpora kemarin, menjadi momentum untuk menguatkan kembali tekad dalam pembinaan pemain usia dini dengan melakukan penjaringan bibit-bibit potensial secara berkelanjutan. Semoga kabar tersebut, semakin membuat PBSI dan pebulutangkis kita, termotivasi untuk memberikan kebanggaan bagi Indonesia di pentas dunia. Salam.  

Referensi: 

Detik
Bolasport

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun