Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool, Egoisme, dan Ancaman Perpecahan

3 September 2019   16:11 Diperbarui: 3 September 2019   16:29 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua penyerang Liverpool, Sadio Mane dan Mo Salah, sempat 'gegeran' saat Liverpool melawan Burnley pada akhir pekan kemarin/Foto: Daily Mail


Apa makna dari sebuah tim?

Apakah sebuah tim sekadar berisikan sekumpulan orang-orang luar biasa hebat yang saling menonjolkan kehebatannya masing-masing?

Ataukah, tim itu berisi sekumpulan orang biasa yang memiliki kemampuan berbeda satu sama lain lantas saling menguatkan untuk mencapai tujuan bersama.

Perihal pertanyaan ini, saya teringat dengan percakapan antara Mike Wazowski dan James Sullivan di bagian penghujung film animasi Monster University yang tayang pada 2013 lalu. Film  produksi Pixar Animation Studios ini merupakan prekuel dari Moster Inc. yang sempat jadi hits pada tahun 2001 silam.  

Apa yang istimewa dari scene percakapan Mike dan Sullivan ketika menunggu bus setelah mereka dikeluarkan dari Monster University?

Sullivan, si monster besar garang dan paling menakutkan itu rupanya enggan berpisah dengan Mike, si monster kecil bermata satu yang gemar membaca buku. 

Dia tahu, apalah dirinya tanpa Mike. Meski dirinya monster paling seram, tapi dalam hal strategi menakuti, dia tidak ada apa-apanya dengan Mike. Bila Sullivan bermodal tampilan fisik, Mike berbekal kecerdasan akalnya.

Karenanya, Sullivan tak ragu memuji kawan kecilnya yang acapkali dipandang remeh monster lain, padahal ia sejatinya punya kemampuan yang tidak dimiliki monster manapun. Sullivan lantas berujar (kurang lebih) begini : 

"Mike, kau mungkin monster yang paling tidak menakutkan, tapi kau tahu semua trik cara menakuti. Kau juga tidak takut kepada siapapun (itu yang menjadi kekuatanmu)". 

Cerita berikutnya, dua kekuatan berbeda dari Sullivan dan Mike itulah yang membuat mereka sukses. Mereka saling melengkapi. Sullivan belajar dari Mike perihal 'ilmu teori' menakuti. Sebaliknyam dari Sullivan, Mike belajar bagaimana mengembangkan potensi menakuti yang ada didirinya. Keduanya lantas menjadi partner sejati dan bekerja bersama di perusahaan bernama Monster Inc.

Kisah kolaborasi Sullivan dan Mike di Monster University yang saling melengkapi tanpa perlu menonjolkan kelebihan diri itulah yang agaknya perlu diteladani pemain-pemain Liverpool di awal kompetisi musim 2019/20 ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun