Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kala Sri Fatmawati Akhiri Dahaga Gelar Tunggal Putri Indonesia

24 Juni 2019   16:44 Diperbarui: 24 Juni 2019   16:52 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sri Fatmawati juara di Malaysia/Foto: BadmintonIndonesia.org

Sayangnya, awal manis di awal tahun itu tidak berlanjut. Hingga akhir semester pertama tahun ini, tunggal putri Indonesia tak pernah lagi juara. Sembilan pemain Pelatnas, yakni enam pemain utama: Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, Ruselli Hartawan, Aurum Oktavia Winata, Choirunnisa dan Bening Sri Rahayu plus tiga pemain Pelatnas Pratama: Putri Kusuma Wardhani, Stephanie Widjaja dan Yasnita Enggira Setyawan, belum mampu lagi menambah gelar.

Keputusan PBSI untuk memulangkan Rionny Mainaky yang sebelumnya sukses melatih tunggal putri Jepang dengan memoles pemain seperti Nozomi Okuhara (juara dunia 2017) ataupun Akane Yamaguchi (rangking 3 dunia) pada awal April lalu, ternyata juga belum membuat tunggal putri bisa berjaya.

Tunggal putri utama kita masih kesulitan bersaing di level BWF World Tour utama. Harus diakui, pemain kita masih sebatas mampu merepotkan pemain-pemain top dunia seperti Tai Tzu-ying, Okuhara, Chen Yufei, Pusarla Sindhu ataupun Ratchanok Intanon. Gregoria dkk masih sulit mengimbangi apalagi mengalahkan mereka.

Dalam situasi seperti itu, kita justru dibuat jealous oleh keberhasilan Korea Selatan melahirkan tunggal putri berbakat. Namanya An Se-Young. Awal Mei lalu, anak muda berusia 17 tahun ini jadi juara di New Zealand Open Super 300 dengan mengalahkan mantan tunggal putri nomor 1 Tiongkok yang juga peraih medali emas Olimpiade 2012, Li Xuerui. Bahkan, di ajang Piala Sudirman 22 Mei 2019, An Se-Young mampu mengalahkan Tai Tzu-ying.

Nah, kembali ke Malaysia International Series, keberhasilan Sri Fatmawati tentunya menjadi kabar bagus bagi tunggal putri Indonesia. Apresiasi perlu diberikan untuk Sri, meski tentunya tanpa perlu merendahkan tunggal putri Pelatnas. Karena memang, persaingan di level International Series dengan BWF World Tour tentunya berbeda.

Sri Fatmawati kini fokus menempa diri di klubnya, Jaya Raya/Foto: Djarum Badminton.com
Sri Fatmawati kini fokus menempa diri di klubnya, Jaya Raya/Foto: Djarum Badminton.com
Namun, setidaknya, sukses Sri di Malaysia tersebut bisa memotivasi tunggal putri di Pelatnas untuk tampil lebih 'menembus batas'. Bahwa, tunggal putri Indonesia sejatinya bisa juara.

Kita tentu berharap, di rangkaian turnamen pada semester kedua tahun ini, Fitriani dkk bisa tampil mengejutkan dengan bisa mengimbangi bahkan mengalahkan pemain-pemain top dunia. Apalagi, pertengahan Juli nanti, kita akan menjadi tuan rumah Indonesia Open 2019.

Sebab, hanya dengan raihan bagus di turnamen BWF, terlebih bila juara, tunggal putri kita bisa menjaga peringkat di 15 besar dalam rangking BWF sebagai bekal tampil di Olimpiade 2020.

Keberhasilan Sri tersebut juga menjadi pesan bahwa sistem promosi-degradasi yang rutin diterapkan PBSI setiap akhir tahun, memang penting. Pemain yang bisa juara di turnamen di luar negeri seperti Sri, layak diberi kesempatan di Pelatnas.

Apalagi, secara permainan, Sri mendapatkan banyak pujian dari warganet. Beberapa warganet di akun Instagram yang fokus memberitakan bulutangkis, memuji pemain kelahiran Probolinggo ini memiliki smash keras dan penampatan bolanya variatif. Hanya stamina yang masih perlu ditingkatkan.

Dari beberapa referensi yang saya baca, pemain kelahiran Probolinggo yang juga pernah juara di Bahrain International 2016 dan 2018 ini kabarnya sempat ditawari PBSI masuk Pelatnas tetapi lebih memilih menempa diri dulu di klubnya, Jaya Raya. Mungkin, pemain yang baru genap berusia 20 tahun pada 7 Juni lalu ini bersedia di tahun depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun