Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Menunggu "Hadiah Lebaran" dari Australia Open 2019

9 Juni 2019   09:43 Diperbarui: 9 Juni 2019   09:56 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jonatan Christie dan Anthony Ginting, bertemu di final Australia Open 2019/Foto: Tribunnews

Momen Idul Fitri tahun ini menjadi pengalaman berbeda bagi beberapa pebulutangkis top Indonesia. Mereka tidak bisa berkumpul dengan keluarga besar di tanah air. Sebaliknya, mereka harus merayakan lebaran di lapangan, tampil di turnamen internasional BWF World Tour.

Ya, sejak sehari sebelum Idul Fitri, Selasa (4/6/2019) lalu, pebulutangkis-pebulutangkis Indonesia tampil di turnamen bulutangkis Australia Open 2019. Indonesia melalui Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengirimkan cukup banyak pemain.

Kecuali pasangan ganda putra Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang tidak ikut berangkat, ada 24 pemain/pasangan yang tampil di lima sektor (tunggal putra/putri, ganda putra/putri dan ganda campuran) yang tampil di Australia Open 2019 Super 300.

Kabar bagusnya, pengorbanan mereka untuk tetap memeras keringat di lapangan selama libur hari Lebaran, berujung manis. Ya, tiga wakil Indonesia memastikan tampil di pertandingan final Australia Open 2019 yang akan digelar di Quaycentre, Sydney, Minggu (9/6/2019). 'Tiket' ke final diperoleh setelah meraih kemenangan di semifinal, Sabtu (8/6).

Indonesia bahkan dipastikan meraih gelar di sektor tunggal putra. Pasalnya, final akan mempertemukan dua tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.

Di semifinal kemarin, keduanya berhasil mengalahkan pemain Taiwan. Ginting lolos ke final terlebih dulu setelah menang straight game atas Wang Tzu Wei 21-17, 21-14. Sementara Jonatan menaklukkan unggulan pertama, Chou Tien Chen lewat rubber game, 22-20, 13-21, 21-16.

Keduanya memang pantas tampil di final. Ginting yang menjadi unggulan 2, di awal turnamen harus bekerja keras ketika menang rubber game atas pemain Korea, Heo Kwang-hee di putaran pertama dan pemain India, B Sai Praneeth, 25-23, 21-9 di putaran kedua. Namun, memasuki babak penting, permainannya terus stabil.

Sementara Jonatan malah melalui jalur yang lebih terjal. Di putaran pertama, dia sudah harus bertemu juara bertahan, Lu Guangzu. Jojo menang dua game 21-18, 21-15 atas pemain Tiongkok tersebut. Lalu menyingkirkan pemain senior Thailand, Tanongsak Saensomboonsuk 21-15, 21-15 di putaran II. Di perempat final, Jojo mengalahkan pemain senior Tiongkok, Lin Dan, 21-9, 24-22 untuk kemudian menang atas Chou Tien-chen.

Ini merupakan kali kedua, Ginting dan Jonatan bertemu di final turnamen BWF. Keduanya juga pernah bertemu di final Korea Open 2017. Kala itu, Ginting tampil sebagai juara. Namun, di pertemuan terakhir di Hongkok Open 2018, Jonatan yang menang. Total, keduanya sudah bertemu empat kali dengan head to head sama kuat: 2-2.

Lalu, siapa yang akan unggul di final kali ini?

Siapapun juaranya, Indonesia berhasil mengakhiri paceklik gelar tunggal putra di Australia Open. Sudah 10 tahun, sektor tunggal Indonesia tak mampu juara di Australia Open meski rutin mengirimkan pemain. Kali terakhir tunggal putra Indonesia juara terjadi pada 2009 silam lewat Dionysius Hayom Rumbaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun