Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kita dan Tantangan Merawat "Warisan" Ramadan

7 Juni 2019   15:48 Diperbarui: 7 Juni 2019   15:55 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadan mengedukasi kita untuk peduli pada orang lain

Warisan penting Ramadan yang juga penting untuk terus kita lakukan adalah kemauan untuk peduli pada orang lain. Di bulan Ramadan, ada banyak orang yang senang berbagi pada sesamanya.

Ada banyak orang yang mau menyisihkan duitnya demi bisa berbagi takjil dengan pengendara di jalan, menyediakn takjil untuk jamaah di masjid, melakukan santunan dan bakti sosial untuk anak-anak yatim piatu, lantas membersihkan harta dengan zakat fitrah.

Mengapa ada banyak orang senang berbagi selama Ramadan? 

Menurut saya jawabannya bukan karena ada banyak orang yang mendadak kaya di bulan Ramadan. Namun, semangat Ramadan agar kita ikut merasakan tidak enaknya seharian lapar dan haus, telah memunculkan empati pada banyak orang yang mengalaminya. Terlebih, berbagi pada orang lain memang tidak perlu menunggu kaya. 

Bila sikap peduli pada orang lain itu terus hidup di luar Ramadan dengan bentuk yang berbeda, yakinlah bahwa angka kemiskinan di negeri ini akan bisa terus berkurang. Sebab, bukan hanya negara, kita juga tergerak untuk ikut mengurangi kesenjangan di masyarakat.

Selain itu, warisan Ramadan agar kita menjaga mulut untuk tidak memfitnah, membicarakan aib orang lain ataupun memanggil dengan panggilan buruk karena takut pahala puasa kita berkurang, perlu terus dilanggengkan.

Begitu juga menjaga jemari untuk tidak menulis tulisan jahat di media sosial dan membagikan berita hoaks, perlu untuk terus kita rawat.

Pada akhirnya, Ramadan memang sudah meninggalkan kita. Namun, warisan Ramadan berupa nilai-nilai mulia dalam berperilaku, semoga bisa terus kita hidupkan dalam keseharian kita. Semoga kita bisa merawat warisan Ramadan demi merenovasi mental kita yang sebelumnya masih labil.

Tentu saja tidak mudah untuk merawat semangat Ramadan. Namun, selama ada niat yang kuat, rasanya tidak ada yang sulit.

Teriring doa, semoga kita bisa kembali dipertemukan dengan Ramadan dan Idul Fitri tahun depan. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun