Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Surat untuk Airin yang Merindu Ayah di Hari Fitri

4 Juni 2019   22:39 Diperbarui: 4 Juni 2019   22:54 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teruntuk Airin, jangan pernah bersedih/Foto pribadi

Allaahu akbar

Allaahu akbar 

Allaahu akbar

Laa illaa haillallahuwaallaahuakbar 

Allaahu akbar walillaahil hamd

Gema takbir menyambut Hari Raya Idul Fitri 1440 H, menggema bersahut-sahutan dari pengeras suara di musholla dan masjid di desamu. Anak-anak, remaja hingga bapak-bapak, kompak mengumandangkan takbir sembari menabuh bedug. Mereka antusias merasakan hari kemenangan.

Sementara di jalanan, ada banyak orang tua bersama anaknya, hilir mudik "mengukur jalan". Entah ke mana, tetapi wajah anak-anak itu tampak riang di atas motor. Beberapa anak terlihat senang memamerkan petasan kembang api yang baru saja dibelikan bapaknya.

Dalam semua potret riang perayaan lebaran itu, kamu tampak termangu. Ajakan mama dan kakakmu untuk jalan-jalan, hanya kau respons biasa saja.  
Pandanganmu lepas ke jalanan, tertuju pada sesosok bocah yang sedang mengobrol dengan ayahnya di atas motor. Ah, kau rupanya kangen bapakmu.

Airin, ini adalah lebaran ketigamu, kau tidak bersama ayah yang kau cintai. Sejak 2017 lalu, kamu tak pernah lagi bertemu ayahmu yang telah pergi untuk selama-lamanya karena sakit. Ayahmu pergi ketika lebaran hanya tinggal beberapa hari. Kala itu, usiamu belum genap dua tahun. Kini, usiamu hampir empat tahun.

Sejak itu, kamu tak pernah lagi memanggil ayah. Palingan kau hanya memanggil mbah. Ataupun pakde ketika kau memanggilku. Namun, kau tak pernah kehilangan keceriaan.

Airin, sebenarnya kau tidak pernah kurang perhatian. Ada mama, kakak, mbah, pakde dan kerabat yang menyayangimu. Apalagi di bulan Ramadan. Ada lebih banyak orang yang memberikan perhatian. Sebagai anak yatim, kamu mendapatkan banyak santunan dan undangan buka bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun