Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Dari Selandia Baru, Kualifikasi Bulu Tangkis Olimpiade 2020 Dimulai

30 April 2019   06:50 Diperbarui: 30 April 2019   09:35 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska, memulai perjalanan menuju Olimpiade 2020/Foto: Twitter Badminton INA

Jadwal padat turnamen bulu tangkis BWF selama bulan April ini, akan ditutup di Selandia Baru. Mulai hari ini, Selasa, 30 April hingga 5 Mei mendatang, turnamen BWF World Tour, New Zealand Open Super 300 akan digelar di Eventfinda Stadium di Auckland. 

Menariknya, New Zealand Open kali ini bukanlah "turnamen biasa". Meski bukan termasuk level elit dalam rangkaian BWF World Tour, tetapi gengsi New Zealand Open tahun ini akan berbeda dari sebelum-sebelumnya. Sebab, ia akan menjadi penanda dimulainya babak kualifikasi (cabang olahraga) bulu tangkis menuju Olimpiade 2020.

Ya, dimulai hari ini hingga 26 April 2020 mendatang, para pebulu tangkis di seluruh dunia akan berjuang untuk mengumpulkan poin demi meraih kuota tampil di Olimpiade Tokyo tahun depan. Nantinya ranking BWF pada 30 April 2020, akan menjadi acuan siapa saja pemain yang berhak lolos ke Olimpiade 2020.

Selain New Zealand Open, di minggu ini juga ada tiga turnamen pertama untuk pengumpulan poin. Ada Hellas International 2019 di Yunani dan juga Brazil International Challenge 2019.

Lalu, siapa saja pemain Indonesia yang tampil di New Zealand Open 2019?

Dari daftar (list) nama-nama pemain yang akan tampil, ada 23 pemain Indonesia yang siap bertanding di lima nomor (tunggal putra, tunggal putri, ganda putra. ganda putri dan ganda campuran). Indonesia menurunkan beberapa pemain yang memang masuk dalam daftar prioritas menuju Olimpiade 2020.

Di sektor tunggal putra, ada Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie yang diharapkan bisa tampil di Olimpiade untuk kali pertama. Juga ada masih ada Tommy Sugiarto yang menjadi satu-satunya tunggal putra Indonesia yang tampil di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro lalu. Ada juga Shesar Hiren Rhustavito dan Ihsan Maulana Mustofa serta, Kho Henrikho Wibowo dan Yehezkiel Fritz Mainaky yang melangkah dari babak kualifikasi.

Untuk tunggal putra, selain menurunkan pemain paling banyak, Indonesia juga berpeluang juara sebab, tiga pemain Indonesia jadi unggulan teratas. Yakni Ginting (unggulan 1), Tommy (unggulan 2) dan Jonatan (unggulan 3). Ketiganya akan berupaya meraih gelar pertama di tahun ini. Kesempatan terbuka lebar seiring tidak tampilnya pemain-pemain top dunia seperti Kento Momota, Shi Yuqi, Chou Tien-chen maupun Viktor Axelsen.

Saatnya tunggal putri move on dari hasil buruk
Sementara di sektor tunggal putri, tiga pemain yang masuk dalam prioritas menuju Olimpiade 2020, yakni Gregoria Mariska, Fitriani, dan Ruselli Hartawan akan mencoba melangkah jauh di New Zealand Open 2019. 

Gregoria Mariska menempati unggulan kelima. Dia akan bersaing dengan favorit juara, Akane Yamaguchi (Jepang) yang Minggu kemarin baru saja menjadi juara Asia 2019. Juga ada Saina Nehwal dari India dan Zhang Beiwen (Amerika Serikat) serta tunggal putri senior Tiongkok Li Xuerui. Peraih medali emas Olimpiade 2012 ini masih berupaya mengembalikan penampilan terbaiknya setelah mengalami cedera parah di Olimpiade empat tahun lalu.

Dalam tiga penampilan di turnamen bulan April ini, ketiganya belum meraih hasil memuaskan. Ketiganya tersingkir di babak-babak awal Malaysia Open, Singapore Open, dan Kejuaraan Asia akhir pekan kemarin. Tentunya ini menjadi pekerjaan rumah bagi pelatih baru tunggal putri, Rionny Mainaky. Semoga mereka bisa move on di Selandia Baru.

Sementara di sektor ganda putra, tidak ada nama dua ganda putra yang andalan PBSI. Ya, pasangan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang tak mampu meraih gelar selama April ini, tidak akan ikut tampil di New Zealand Open.

Indonesia diwakili oleh empat pasangan. Salah satunya pasangan senior, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang kini mengincar "tiket" tampil di Olimpiade 2020 lewat jalur pemain independen/non Pelatnas. Sementara tiga pasangan lainnya adalah anak-anak muda. Yakni Saar Karyaman Gutama/Frengky Wijaya, M. Shohibul Fikri/Bagas Maulana dan Akbar Bintang Cahyono/M Reza Pahlevi.

Di sektor ganda putri, cedera yang dialam Greysia Polii saat tampil di Kejuaraan Asia 2019 pada pekan kemarin, menjadikan pasangan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta menjadi satu-satunya ganda putri prioritas Olimpiade 2020 yang tampil di Selandia Baru. Setelah meraih medali perunggu di Kejuaraan Asia, menarik ditunggu konsistensi pasangan yang kembali dipasangkan setelah sempat "diceraikan" oleh PBSI.

Rizki Amelia/Della Destiara, wajib tampil konsisten/Foto: Twitter Badminton INA
Rizki Amelia/Della Destiara, wajib tampil konsisten/Foto: Twitter Badminton INA

Adapun dua pasangan ganda putri lainnya yakni Yulfira Barkah/Jauza Fadhila Sugiarto dan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Agatha Imauela. Merujuk pada potensi dua pasangan ini, saya berharap keduanya bisa membuat kejutan.

Bagaimana di ganda campuran?

Dua pasangan ganda campuran Indonesia yang menjadi prioritas menuju Olimpiade 2020, Hafiz Faizal/Gloria Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti akan tampil bersama sang juara dunia junior 2017, Rinov Rivaldy/Pitha Mentari dan Akbar Bintang Cahyono yang coba dipasangkan dengan Annisa Saufika.

Dengan tidak tampilnya dua ganda campuran Tiongkok, Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan Wang Yiu/Huang Dongping yang dalam dua tahun terakhir "rakus gelar", ganda campuran Indonesia berpeluang juara di New Zealand Open.

Apalagi, unggulan 1 asal Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino tidak tampil setelah Arisa mengalami cedera di Kejuaraan Asia 2019. Praktis, pesaing berat tinggal dua pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dan Goh Soon Huat/Shevin Jemie Lai. Secara head to head, pemain Indonesia pernah mengalahkan keduanya.

Setelah serangkaian kabar pahit di tiga turnamen sebelumnya, semoga pemain-pemain Indonesia kali ini bisa panen gelar di New Zealand Open 2019. Dan semoga ini menjadi awal baik menuju Olimpiade 2020. 

Pada akhirnya, diharapkan ada banyak pemain Indonesia yang mampu lolos ke Olimpiade 2020. Bila empat tahun lalu, hanya ada enam (6) pemain Indonesia yang tampil di Olimpiade 2016, harapannya ada lebih banyak pebulu tangkis Indonesia di Olimpiade 2020. 

Tentunya, tidak hanya kuantitas, tetapi juga kualitas. Bila di 2016 lalu, dengan enam pemain saja mampu meraih satu medali emas (lewat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir), harapan tentunya pencapaiannya minimal sama atau bahkan lebih hebat di Olimpiade 2020 mendatang. 

Salam bulu tangkis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun